Kemendagri Berikan Layanan Akses Verifikasi Gratis NIK dan KTP el

INDOPOSCO.ID – Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan layanan akses verifikasi gratis mulai nomor induk kependudukan (NIK) dan data KTP el yang diakses oleh kementerian/lembaga dan pihak swasta yang telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dukcapil.
“Layanan akses verifikasi data gratis ini adalah upaya membangun ekosistem sekaligus jejaring dan memberi manfaat konkrit bagi lembaga pengguna,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh, pada forum virtual studium generale atau kuliah umum virtual bertajuk ‘Re-Programming dan Rebranding Dukcapil’ bersama program studi Magister Menejmen UNS (Universitas Sebelas Maret), Sabtu (12/6).
Menurut dia, manfaat kerja sama tersebut untuk mengoptimalkan penerapan kebijakan Satu Data Kependudukan di Tanah Air. Semangatnya adalah Dukcapil harus bisa memberi manfaat.
“Ekosistemnya kita bangun, nanti manfaat ini akan memperbesar ekosistem,” katanya.
Dia mengungkapkan, dashboard monitoring Ditjen Dukcapil mencatat ada lebih dari 6 miliar kali NIK di-klik atau di hit selama 6 tahun terakhir oleh lebih dari 1.800 lembaga yang menjadikan data Dukcapil sebagai verifikator.
Jumlah klik itu, jika dikalikan biaya taruhlah Rp 1.000/klik, jumlahnya mencapai Rp6 triliun. Ini adalah nominal yang bisa diterima Ditjen Dukcapil jika Dukcapil menerapkan ketentuan hak akses data secara berbayar sebagaimana dilakukan otoritas data di beberapa negara lain.
Bagi lembaga perbankan, asuransi, menurut Zudan, harga Rp 1.000/klik adalah harga yang murah. Karena dulunya, lembaga-lembaga jenis itu bisa menghabiskan Rp40 ribu – Rp50 ribu per verifikasi satu data pelanggan yang mereka lakukan melalui mekanisme verifikasi konvensional termasuk menelepon satu per satu pelanggan.
“Jadi bolehlah dibilang Dukcapil Kemendagri memberikan subsidi kepada kementerian/lembaga serta swasta sebesar lebih dari Rp6 triliun selama enam tahun ini,” ungkapnya.
Pada 2015 lalu, menurutnya, jumlah lembaga yang kerja sama baru 30 lembaga, setahun pertama dirinya menjabat Dirjen Dukcapil hanya mendapat tambahan 40 lembaga.
“Kita terus bekerja keras agar bisa memberikan manfaat, ekosistemnya ternyata membesar,” ucapnya.
“Mereka bertambah senang, mereka memberikan promosi dari mulut ke mulut dan komunitasnya. Komunitas perbankan akhirnya banyak masuk dan kini sudah ada 1.000 -an lembaga perbankan yang bekerja sama,” imbuhnya. (arm)