INDOPOSCO.ID – Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19 tidak mencerminkan tata cara PJJ. Pernyataan tersebut diungkapkan Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat, Senin (10/5/2021).
Ojat mengatakan, penerapan PJJ harus berdasarkan kaidah, kriteria dan prinsip-prinsip pembelajaran daring. Oleh karena Dibutuhkan bimbingan tata cara PJJ. Seperti persiapan bahan ajar hingga sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dan keterbatasan infrastruktur.
” Kemarin lebih tepat pembelajaran darurat dari rumah saja. PJJ kemarin tidak dipersiapkan dengan baik,” katanya.
Ia menegaskan, PJJ yang diterapkan UT berbeda dengan PJJ di masa pandemi. UT telah mempersiapkan dari bahan ajar, proses pembelajaran hingga SDM terlatih. “Kami juga terus melakukan evaluasi terus menerus dengan melibatkan para ahli di bidang itu,” ucapnya.
Ojat mengatakan, beberapa kontribusi UT pada PJJ di antaranya membantu kementerian dalam penyediaan bahan ajar yang bisa diakses dosen dan pemangku kebijakan. Kemudian, berbagi ke perguruan tinggi yang tidak memiliki piranti.
“Kami juga melatih dosen-dosen bagaimana pembelajaran daring. Untuk tenaga kependidikan kami melatih membangun infrastruktur,” ungkapnya.
Ia menilai, langkah pemerintah sudah cukup baik, dari pelatihan guru dan dosen, bantuan kuota internet dan penyediaan jaringan internet untuk perguruan tinggi swasta (PTS) kecil di daerah.
“Program pembelajaran campuran pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dan daring. Ini bagus, kenapa? Karena PJJ alternatif pembelajaran yang melengkapinya,” katanya.
Lebih jauh, Ojat menuturkan, saat ini UT terus membuka program pendidikan (Prodi) baru sesuai kebutuhan masyarakat. Seperti Prodi S2 Pendidikan Guru (PG) Pendidikan Anak Usaha Dini (PAUD), S2 Komunikasi, S2 Hukum dan Prodi kekinian teknologi dan komunikasi.
“Kita baru ada Sistem Informasi (SI). Kita akan buka Prodi Big Data, Prodi Data Sains,” ucapnya. (nas)