INDOPOSCO.ID – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta bersama pimpinan dan alumni pondok pesantren yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia menggelar aksi damai di depan kantor Trans 7, Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2025).
Aksi damai itu buntut tayangan program Xpose Uncensored Trans 7 menyinggung Keluarga Besar Pondok Pesantren Lirboyo.
Rais Syuriah PWNU DKI Jakarta KH Muhyiddin Ishaq turut turun ke jalan untuk mendukung aksi damai tersebut. Ia tiba di depan kantor Trans 7 sekira pukul 09.45 WIB dan langsung bergabung dengan massa aksi.
Salah satu orator menyesalkan tayangan dalam program Xpose Uncensored Trans7, sebab berita itu dianggap membuat tidak nyaman mereka dan merugikan citra pesantren di Indonesia.
“Boikot, boikot Trans 7, boikot Trans 7 sekarang juga. Membuat berita yang cenderung merusak kerukunan,” kata salah satu orator di depan massa aksi di lingkungan kantor Trans 7, Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2025).
Sementara orator lainnya mengingatkan kepada peserta aksi bahwa kedatangan mereka ke depan kantor Trans 7 bukan untuk rekreasi melainkan membela marwah pesantren dan para kiai atau guru-guru mereka.
Tokoh agama lainnya yang hadir dalam demonstrasi hari ini ialah Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH. Samsul Ma’arif dan pendakwah Yusuf Mansur, pimpinan pesantren berasal dari Jombang dan Kediri.
Tayangan program Xpose Uncensored Trans7 menjadi sorotan banyak pihak, lantatan memuat narasi satir, menyebut bahwa “santri minum susu saja harus jongkok”. Hal tersebut dianggap melecehkan tradisi kesantunan pesantren dan merendahkan penghormatan santri kepada kiai.(dan)