Tahapan Pilkada Jakarta Hampir Selesai, Ariza Ungkit Rendahnya Partisipasi Pemilih
INDOPOSCO.ID – Tahapan Pilkada Jakarta 2024 hampir rampung. Pasangan calon Pramono Anung – Rano Karno telah ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih periode 2025-2030 pada, Kamis (9/1/2025).
Namun, Pilkada masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah. Salah satunya, meningkatkan partisipasi masyarakat.
Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) Ahmad Riza Patria menilai pelaksanaan Pilkada Jakarta 2024 berjalan secara kondusif, damai, dan tidak ada masalah berarti. Paling penting mampu meningkatkan kualitas pemilihan secara langsung menjadi makin baik.
“Kita syukuri Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Kita harus jaga terus insya Allah ke depan proses politik, Pilpres, Pileg dan Pilkada terus berlanjut semakin baik kualitasnya,” kata Ahmad Riza Patria saat menghadiri acara penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih di Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Berdasar data KPU DKI Jakarta angka partisipasi masyarakat dalam Pilgub 2024 hanya mencapai 58 persen. Kondisi serupa ternyata dirasakan di sejumlah daerah lainnya.
“Tentu harapan kita ke depan partisipasi publik menjadi perhatian kita ya. Jangan sampai Indonesia seperti negara-negara maju yang lain, yaitu partisipasi publiknya terus menurun,” ucap Ariza sapaan karibnya.
“Nah ini catatan buat kita semua, di Pilkada serentak 2024 ini memang partisipasi publik menurun sekali,” tambahnya.
Pekerjaan rumah itu menjadi tanggungjawab semua pihak, bukan hanya penyelenggara Pilkada. Dari peserta, partai politiknya hingga masyarakat.
“Jadi PR kita semua, tidak hanya PR penyelenggaran, tapi kita PR semua sebagai warga negara, agar mendorong semua punya perhatian dan kepeduliannya untuk terlibat aktif dalam masa kampanye, dan juga yang paling penting hadir pada saat pencoblosan,” imbuh Ariza.
Setelah penetapan pasangan calon Pramono Anung dan Rano Karno sebagai Gubernur – Wakil Gubernur Jakarta periode 2025-2030 keduanya akan dilantik oleh Pemerintah Pusat pada Februari 2025. (dan)
