Minim Sosialisasi, Legislator Minta Percepatan Penyuluhan Bank Sampah di Pasar Kramat Jati

INDOPOSCO.ID – Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi, mendesak Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI agar segera melakukan penyuluhan intensif terkait pengelolaan sampah kepada para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Suhaimi menekankan pentingnya percepatan program Bank Sampah sebagai solusi sementara yang dapat diimplementasikan sambil menunggu pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah dengan metode reduse, reuse, recycle (TPS 3R) yang direncanakan selesai pada Juli 2025.
“Kami meminta agar Bank Sampah lebih diberdayakan,” katanya dalam keterangan dikutip indopos.co.id pada Senin (21/10/2024).
Melalui penyuluhan ini, Politikus PKS ini pun berharap dapat membangun kesadaran kolektif para pedagang mengenai urgensi pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
“Bank Sampah diharapkan menjadi instrumen strategis untuk memberikan nilai ekonomi tambahan bagi para pedagang melalui pemanfaatan sampah anorganik seperti plastik, botol, kertas, dan kaleng,” ujarnya.
Lanjut Suhaimi, lebih jauh, pedagang juga akan diberikan pemahaman terkait pengolahan sampah organik dari sisa sayuran dan buah yang menumpuk, yang nantinya bisa diolah menjadi pupuk organik.
“Dengan pendekatan ini, sampah dapat diolah langsung di pasar tanpa harus menjadi beban tambahan bagi Bantar Gebang,” jelasnya.
Sebagai informasi, Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI saat ini tengah mempercepat pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) 3R di Pasar Induk Kramat Jati.
Penjabat Gubernur DKI, Heru Budi Hartono sebelumnya telah secara simbolis melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 10 Oktober 2024 di atas lahan seluas 3.800 meter persegi milik Dinas Pertamanan dan Hutan (Distamhut).
Dalam proyek ini, sampah yang dihasilkan nantinya akan diolah menjadi bahan bakar jumputan padat, yang kemudian digunakan sebagai substitusi sebagian batubara (co-firing) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN.
Fasilitas ini tidak hanya fokus pada pengelolaan sampah, tetapi juga dilengkapi dengan musala, Posyandu, dan balai warga untuk memberikan manfaat tambahan bagi masyarakat sekitar. (fer)