
INDOPOSCO.ID – Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Ahmad Lukman Jupiter menilai, pengajuan hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas penyelenggaraan Formula E hanya cari sensasi.
Mengingat proses penyelenggaraan ajang balap mobil listrik pada Juni 2022 mendatang telah melewati persiapan panjang. Dari pengumuman, merancang anggaran hingga uji coba pelapisan aspal.
“Interpelasi untuk saat ini hanya mencari sensaji saja,” kata Jupiter kepada Indoposco melalui telepon di Jakarta, Ahad (22/8).
Menurutnya, mengutarakan pendapat merupakan hal wajar. Namun bertalian dengan event balap mobil listrik bertaraf internasional harusnya banyak hal yang dipertimbangan.
Sebab, akan membawa dampak baik terhadap segala aspek. Seperti keuntungan bagi pelaku ekonomi hingga bentuk kampanye penggunaan mobil listrik.
“Kita boleh memberikan pendapat, tapi dalam hal ini Formula E yang sudah saya jabarkan banyak hal positif. Khususnya di Jakarta maupun di Indonesia,” tutur Jupiter.
Selain itu, mampu menarik wisatawan domestik maupun mancenegara. Serta membuka kemungkinan mendatangkan devisa di Jakarta.
“Jadi seluruh elemen maupun investor tidak menutup kemungkinan akan datang lagi untuk berinvestasi,” ujar Jupiter.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya siap berdiskusi dengan anggota DPRD terkait program balap mobil listrik atau Formula E. Dia pun berharap, para anggota tak menggunakan hak interpelasi.
“Teman-teman dewan kami akan jelaskan sebaik mungkin. Tidak musti harus dengan interpelasi, masih banyak wadah media forum namun demikian itu adalah hak setiap anggota namun kami berharap kita bisa diskusikan dan dialogkan,” cetus Riza.
Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu menyadari, hak interpelasi memang bisa dilakukan dan bagian dari demokrasi dari setiap fraksi di DPRD.
“Interpelasi itu merupakan hak dan demokrasi dari fraksi partai-partai,” imbuhnya.
Namun, demikian pihaknya berharap sejauh masih dimungkinkan bermusyawarah dan berdialog bisa dilakukan.
“Semua masalah antara eksekutif dan legislatif dimusyawarahkan dan didialogkan secara baik,” ungkap Riza.
Ia menegaskan, Pemprov DKI selalu terbuka. Dan siap jika memang ingin diajak untuk bermusyawarah.
“Silakan apa yang ingin dipertanyakan yang kurang jelas kami akan jelaskan. Dinas dan badan terkait akan membantu memastikan apa yang dirasa kurang,” cetus Riza.
Wacana interpelasi Anies Baswedan pertama kali dilontarkan oleh anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Johny Simanjuntak, yang diperkuat oleh pernyataan senada dari Wakil Ketua Fraksi PDIP Ima Mahdiyah. Johny mempertanyakan mengapa Anies ngotot menggelar Formula E di masa pandemi Covid-19. (dan)