Realisasi Penyaluran Bansos di Banten Lebih dari 90 Persen

INDOPOSCO.ID – Wakil Gubernur (Wagub) Banten Andika Hazrumy mengatakan realisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Provinsi Banten rata-rata mencapai lebih dari 90 persen.
Bantuan Sosial Tunai (BST) bulan Mei – Juni 2021 telah tersalurkan kepada 751.733 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau realisasi sebesar 97,6 persen.
Sedangkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap III mencapai 92,53 persen. Bantuan beras kepada 26.112 sasaran terealisasi 96,71 persen. Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) sembako bulan Juli dan Agustus 2021 realisasi penyaluran mencapai 90 persen.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para pendamping PKH yang telah banyak berkontribusi dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Kepada seluruh pekerja sosial khususnya pendamping PKH dan Tenaga Kesejahteran Sosial Kecamatan (TKSK) marilah kita bersama-sama bergandeng tangan membangun Banten,” ujar Wagub Andika dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Banten Septo Kalnadi saat menyambut Kunjungan Kerja Menteri Sosial Tri Rismaharini ke Pondok Pesantren Al Quran Bai Mahdi Sholeh Makmun, Pabuaran, Kabupaten Serang Jumat (13/8/2021).
Ia menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berkomitmen dalam menanggulangi kemiskinan.
“Pemprov Banten memiliki komitmen dalam penanggulangan kemiskinan. Komitmen tersebut dibuktikan dengan kebijakan koordinasi dan kebijakan angaran. Salah satunya yaitu dukungan anggaran bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat Banten sebagai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),” ujarnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, lanjutnya, menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin terus mengalami penurunan. Dari 9,22% pada tahun 2003 menjadi 4,94% pada bulan September 2019. Salah satu program prioritas yang dijalankan adalah program bantuan Jaminan Sosial Rakyat Bersatu (Jamsosratu).
“Namun, dampak pandemi Covid-19 pada Maret 2021, angka kemiskinan di Provinsi Banten kembali naik mencapai 6,66%. Hal ini mengharuskan Pemprov Banten mengoptimalkan program-program untuk mengurangi angka kemiskinan melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” kata Septo.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, lanjutnya, pada 11 Agustus 2021 terdapat 5 wilayah Kabupaten/Kota masuk Zona oranye risiko penyebaran Covid-19. Yakni, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kota Tangsel, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Serang. Sedangkan 3 wilayah kabupaten/kota masuk zona merah, yaitu : Kota Serang, Kota Cilegon dan Kota Tangerang.
“Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir agar masyarakat dapat kembali menjalankan rutinitas dengan aman dan produktif,” kata Septo.
Dalam kesempatan itu, mewakili Pemprov Banten, Septo mengucapkan terima kasih atas bantuan sosial yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembangunan manusia di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Sementara itu, Mensos Tri Rismaharini mengajak semua pihak untuk bersama-sama bergandengan tangan menghadapi pandemi Covid-19.
“Pandemi Covid-19 meberikan pesan kita tidak bisa menyelesaikan semuanya sendiri. Jadi mari kita bersama-sama untuk menyelesaikan,” ujarnya.
Mensos Risma juga mengajak para tenaga PKH, TKSK serta Karang Taruna untuk bekerja secara sungguh-sungguh dalam mengatasi masalah kesejahteraan sosial. (dam)