indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
Home Internasional

China Kecam Pernyataan Menlu AS Marco Rubio, Ini Sebabnya

Wahyu Wibisana by Wahyu Wibisana
Kamis, 10 Juli 2025 - 00:14
in Internasional
ning

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning. (ANTARA)

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Kementerian Luar Negeri China mengkritik Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio yang memberikan ucapan selamat kepada Dalai Lama ke-14 pada untuk ulang tahunnya yang ke-90.

“Urusan Xizang (Tibet) murni urusan dalam negeri China yang tak menoleransi campur tangan kekuatan eksternal mana pun. Seperti diketahui secara luas, Dalai Lama ke-14 bukanlah tokoh agama murni, tapi seorang pengasingan politik yang terlibat dalam kegiatan separatis anti-China dengan kedok agama,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning seperti dikutip Antara, Rabu (8/7/2025).

Sebelumnya pada Sabtu (5/7), Menlu AS Marco Rubio di laman Kementerian Luar Negeri AS menyampaikan bahwa AS memberikan ucapan selamat ulang tahun ke-90 kepada Dalai Lama.

Ia menyebut Dalai Lama terus menginspirasi orang-orang dengan menyampaikan pesan persatuan, perdamaian, dan kasih sayang.

“Amerika Serikat tetap berkomitmen kuat untuk mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan fundamental warga Tibet. Kami mendukung upaya untuk melestarikan warisan bahasa, budaya, dan agama asli Tibet, termasuk kemampuan mereka untuk bebas memilih dan menghormati pemimpin agama tanpa gangguan,” kata Marco Rubio dalam pernyataan tersebut.

Padahal menurut Mao Ning, Dalai Lama ke-14 dan apa yang disebut “pemerintah Tibet di pengasingan” sama sekali tidak dalam posisi untuk mewakili rakyat di Xizang, apalagi memutuskan masa depan Xizang.

“Xizang menikmati kemakmuran ekonomi serta keharmonisan dan stabilitas sosial. Budaya dan tradisinya dilindungi dan dipromosikan,” ungkap Mao Ning.

Hak dan kebebasan orang-orang dari semua kelompok etnis, termasuk kebebasan beragama dan kebebasan menggunakan dan mengembangkan bahasa lisan dan tulisan mereka sendiri, kata Mao Ning, dilindungi sepenuhnya.

“Dunia dapat melihat dengan jelas hal itu, dan AS tidak dalam posisi untuk menuding China dalam bentuk apa pun terhadap pasukan ‘kemerdekaan Tibet’,” tegas Mao Ning.

Tibet atau yang biasa disebut Xizang oleh pemerintah China masuk menjadi wilayah China pada 1950 melalui apa yang digambarkan pemerintah China sebagai “pembebasan damai” dari perbudakan feodal.

Namun, kelompok hak asasi manusia internasional dan warga Tibet di luar negeri kerap mengutuk apa yang mereka sebut sebagai pemerintahan represif China di wilayah Tibet.

“Tibet” sendiri mengakar pada nama “Tubo” yaitu rezim yang berkuasa pada abad ke-9 dengan wilayah terfragmentasi dari beberapa suku, pada abad ke-13, Dinasti Yuan menguasai wilayah tersebut.

China juga menyebut Dalai Lama ke-14 mengklaim bahwa kawasan “Tibet” mencakup Daerah Otonomi Xizang, Qinghai, serta sebagian Sichuan, Gansu, Yunnan, dan Xinjiang karena suku Tibet mendiami daerah-daerah tersebut sehingga pemerintah China pun menegaskan tidak pernah ada yang disebut “Tibet Besar” seperti yang diklaim oleh Dalai Lama.

Sebelumnya pada Rabu (2/7), Dalai Lama ke-14 melalui video mengumumkan bahwa setelah kematiannya ia akan bereinkarnasi sebagai pemimpin spiritual berikutnya dan hanya lembaga yang dipimpinnya, Gaden Phodrang Trust, yang dapat mengidentifikasi penggantinya.

Dalai Lama ke-14, Tenzin Gyatso diakui sebagai reinkarnasi ke-14 pada usia dua tahun. Ia memegang kekuasaan penuh pada usia 15 tahun dan melarikan diri dari Tibet empat tahun kemudian ketika pasukan China memberantas pemberontakan di ibu kota Tibet, Lhasa, pada 1959.

Ia melarikan diri ke Dharamshala, India dan mendirikan pemerintahan di pengasingan di sana serta melakukan kunjungan ke berbagai negara di Amerika dan Eropa. Pada 1989, Dalai Lama ke-14 menerima penghargaan Nobel Perdamaian.

Pada 2011, Dalai Lama ke-14 menyerahkan jabatan politiknya kepada kepala pemerintahan Tibet di pengasingan yang dipilih secara demokratis dan hanya mempertahankan perannya sebagai kepala spiritual rakyat Tibet.

Sementara di China, pemerintah China mengatakan pihaknya berhak menyetujui penerus Dalai Lama sebagai warisan dari masa kekaisaran serta mengakui tokoh tertinggi kedua dalam Buddhisme Tibet setelah Dalai Lama yaitu Panchen Lama.

Pemerintah China memilih Gyaincain Norbu sebagai Panchen Lama ke-11 pada 1995 saat berusia 5 tahun, untuk menegaskan bahwa pihaknya yang berwenang untuk menyetujui pemimpin tertinggi Budhisme Tibet. (wib)

Tags: ChinaMenlu AS Marco Rubio
Previous Post

Roma dan Boca Junior Sepakat Soal Transfer Peredes, Segini Nilainya

Next Post

LE SSERAFIM Dikritik Habis-habisan setelah Berikan Hadiah “Murahan” untuk Penggemar

Related Posts

WhatsApp Image 2025-10-27 at 13.58.12
Internasional

Prabowo Tanggapi Kepemimpinan PM Jepang di Forum ASEAN-Jepang

Senin, 27 Oktober 2025 - 15:27
trump2
Internasional

Bertemu di KTT ASEAN, AS dan China Sepakati Kerangka Awal Gencatan Perang Dagang

Senin, 27 Oktober 2025 - 14:02
korban-gaza
Internasional

Krisis Kesehatan di Gaza, Ribuan Pasien Tak Bisa Dapat Pengobatan Internasional

Senin, 27 Oktober 2025 - 12:03
asean
Internasional

KTT ASEAN ke-47 Resmi Bergulir di Negeri Jiran

Senin, 27 Oktober 2025 - 03:03
trump
Internasional

Puji Prabowo di KTT ASEAN, Trump Sebut Indonesia Berperan Amankan Perdamaian Timur Tengah

Minggu, 26 Oktober 2025 - 17:05
TRUM
Internasional

Tur Asia: Trump Hadiri KTT Asean, tapi Diragukan Bertemu Kim Jong-un

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 14:02
Next Post
LE-SSERAFIM

LE SSERAFIM Dikritik Habis-habisan setelah Berikan Hadiah “Murahan” untuk Penggemar

BERITA POPULER

  • expo

    Expo Kemandirian Pesantren Meriahkan MQK Internasional 2025 di Wajo

    1044 shares
    Share 418 Tweet 261
  • Andra Soni: Banten Siap Jadi Magnet Baru Investasi Nasional

    995 shares
    Share 398 Tweet 249
  • Raih Predikat Sangat Memuaskan, Pemkot Semarang Terbaik dalam Pengawasan Kearsipan Tingkat Nasional

    628 shares
    Share 251 Tweet 157
  • Ampas Teh

    554 shares
    Share 222 Tweet 139
  • Profil dan Gebrakan Jaksa Sutikno, Sosok Tegas di Balik Penyitaan Rp11,8 Triliun Kasus CPO

    528 shares
    Share 211 Tweet 132
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.