Internasional

PPIH Arab Saudi Matangkan Skema Safari Wukuf bagi Jemaah Calon Haji Lansia Nonmandiri

INDOPOSCO.ID – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus mematangkan skema pelaksanaan Safari Wukuf bagi jemaah calon haji lanjut usia (lansia) non-mandiri atau yang harus disertai pendamping.

“Hari ini kita bahas skema Safari Wukuf lansia nonmandiri. Ini adalah kali kedua sehingga sejumlah evaluasi tahun lalu kita lakukan agar penyelenggaraan tahun ini lebih baik,” ujar Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrulllah Jasam di Jeddah, seperti dilansir Antara, Rabu (29/5/2024).

Wukuf merupakan rukun haji yang tidak boleh dilewatkan. Wukuf juga sering kali disebut sebagai inti ibadah haji. Safari Wukuf diberikan kepada jemaah yang sakit atau dalam perawatan serta bisa dibawa dengan ambulans atau bus kesehatan.

Ada dua penyelenggaraan Safari Wukuf. Pertama, Safari Wukuf jemaah sakit yang dilakukan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Kedua, Safari Wukuf jemaah lansia non-mandiri difasilitasi Bidang Layanan Lansia dan Disabilitas.

Dia mengatakan PPIH akan menyiapkan satu hotel transit khusus bagi peserta Safari Wukuf jemaah lansia non-mandiri, sehingga mereka tidak terpencar-pencar seperti tahun lalu.

“Lokasinya kita dekatkan dengan KKHI Makkah untuk memudahkan pengawasan,” kata dia.

Dia mengatakan hotel transit bagi jemaah Safari Wukuf lansia non-mandiri disiapkan selama 7 hingga 15 Zulhijah 1445 H. Proses evakuasi jemaah dari sektor pemondokan ke hotel transit dilakukan sejak 7 Zulhijah.

“Tanggal 9 Zulhijah siang, jemaah akan bergerak ke Arafah untuk wukuf sejenak, lalu kembali ke hotel transit. Nanti ada tim bimbingan ibadah yang akan memantau pelaksanaan manasik jemaah Safari Wukuf lansia non-mandiri,” katanya.

Selain itu, PPIH menyiapkan mekanisme layanan transportasi dan katering bagi jemaah Safari Wukuf lansia non-mandiri.

Kepala Bidang Layanan Lansia dan Disabilitas Slamet mengatakan tahun ini pihaknya mengalokasikan layanan Safari Wukuf bagi 300 peserta lansia.

“Kami akan siapkan 10 tenaga medis dari Petugas Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada jemaah Haji, 10 petugas bimbingan ibadah, 36 petugas pada bidang layanan lansia dan disabilitas,” katanya.

Pihaknya akan mendiskusikan dengan pihak KKHI Makkah untuk kemudian dilakukan proses pendataan awal dengan diharapkan sudah terhimpun pada 1 Zulhijah 1445 H.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Liliek Marhaendro menyambut baik proses pendataan dan pengecekan kesehatan yang dilakukan sejak awal dengan berbasis dari usulan kloter.

“Kita akan melakukan pengecekan kesehatan. Jadi kloter mengusulkan jemaah untuk dilakukan Medical Check Up (MCU) untuk dinilai kelayakan Safari Wukuf. Jadi yang menentukan kelayakan adalah KKHI melalui proses MCU. Data jemaah yang diusulkan untuk dinilai kelayakannya ini sangat dibutuhkan. Kalau bisa 1 Zulhijah sudah ada data awal,” kata dia. (dam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button