Sebanyak 31 Warga Asing Diungsikan dari Gaza, UNRWA Sebut Konflik Terparah

INDOPOSCO.ID – Sebanyak 361 pemegang paspor asing, termasuk di antaranya warga negara Jepang telah dievakuasi dari Jalur Gaza ke Mesir, Rabu (1/11), ketika serangan bom Israel di wilayah tersebut meningkat selama perang melawan kelompok militan Palestina, Hamas.
Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa mengatakan pada Kamis (2/11/2023) bahwa 10 warga Jepang dan delapan anggota keluarga mereka yang ingin meninggalkan daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas itu, telah sampai di Mesir.
Media pemerintah Mesir dan media lain melaporkan bahwa 361 warga negara asing dan 46 orang yang terluka meninggalkan Gaza melalui perbatasan Rafah ke Mesir. Kelompok bantuan internasional Doctors Without Borders mengatakan bahwa semua staf asing mereka, seperti dokter dan perawat, termasuk tiga pria dan perempuan Jepang telah melewati perbatasan Rafah.
Konflik militer yang dipicu oleh serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 sejauh ini telah menyebabkan lebih dari 10.000 korban di Gaza dan sebagian besar tewas.
Komisaris Jenderal Badan Pemulihan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) Philippe Lazzarini menyatakan bahwa situasi di Gaza “belum pernah terjadi sebelumnya” ketika ia berkunjung untuk kali pertama sejak konflik dimulai.
“Ini pertama kalinya saya diizinkan masuk sejak dimulainya perang mengerikan ini, hampir empat minggu lalu… Skala tragedi ini belum pernah terjadi sebelumnya,” demikian pernyataan UNRWA mengutip Lazzarini.
Lazzarini mengunjungi sekolah yang dijalankan oleh UNRWA di Rafah, selatan Gaza, yang digunakan sebagai tempat pengungsian bagi warga Palestina, yang dia gambarkan penuh sesak. “Tingkat penderitaan dan kondisi hidup yang tidak sehat sungguh di luar pemahaman. Semua orang hanya meminta air dan makanan,” katanya.
Dia juga mengatakan ada 70 orang staf UNRWA yang tewas di Gaza sejak 7 Oktober. Dalam pernyataan yang dikeluarkan sebelumnya, UNRWA menyebutkan lebih dari 670 ribu orang mengungsi di hampir 150 bangunan UNRWA yang penuh sesak di seluruh Gaza.
Militer Israel memperluas serangan udara dan darat di Jalur Gaza, yang berada dalam serangan udara bertubi-tubi sejak kelompok Hamas Palestina meluncurkan serangan dadakan pada 7 Oktober. Lebih dari 10.300 orang tewas dalam konflik tersebut, mencakup 8.796 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. (wib)