Perang Israel-Hamas, Sebanyak 2.500 Korban Tewas dari Kedua Belah Pihak

INDOPOSCO.ID – Israel telah menggempur Jalur Gaza selama enam hari berturut-turut yang menyebabkan Palestina menghadapi bencana kemanusiaan yang semakin besar.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa sebanyak 338.934 warga Palestina telah mengungsi di Gaza. Israel mengatakan sebanyak 300.000 tentara Israel berkumpul di dekat Gaza dan bersiap untuk berperang dengan Hamas.
Berikut adalah angka korban sementara akibat perang Israel-Hamas yaitu di jalur Gaza yang terbunuh sebanyak 1.200 orang, terluka 5.600 orang.
Sementara itu di Tepi Barat, yang terbunuh sebanyak 28 orang dan sebanyak 150 orang yang terluka.
Sedangkan di pihak Israel, yang terbunuh sekitar 1.300 orang dan terluka 3.300 orang.
Data jumlah korban tersebut telah dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina dan Layanan Medis Israel.
Seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (12/10/2023), Gaza memiliki populasi sekitar 2,3 juta orang yang tinggal di salah satu wilayah terpadat di dunia. Terletak di antara Israel dan Mesir di pantai Mediterania, jalur ini luasnya sekitar 365 km persegi.
Sejak tahun 2007, Israel telah mempertahankan kontrol ketat atas wilayah udara dan perairan Gaza serta membatasi pergerakan barang dan orang masuk dan keluar Gaza.
Menyusul serangan Hamas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan mengubah Gaza menjadi pulau terpencil dan memperingatkan penduduknya untuk meninggalkan tempat itu.
Seperti diketahui, pada Sabtu (7/10/2023) pagi waktu setempat, Hamas menembakkan rentetan roket besar-besaran ke Israel selatan dengan sirene terdengar hingga Tel Aviv dan Beersheba.
Kelompok tersebut meluncurkan 5.000 roket dalam serangan awal. Militer Israel mengatakan 2.500 roket ditembakkan.
Sekitar satu jam kemudian, para pejuang menyeberang ke Israel dalam operasi multi-cabang yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui darat, udara dan laut. Kebanyakan pejuang masuk melalui pelanggaran penghalang keamanan yang memisahkan Gaza dan Israel.
Serangan mendadak Hamas terjadi setelah pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa dalam beberapa hari terakhir dan sejumlah warga Palestina dibunuh oleh Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Setelah itu, pasukan Israel melakukan serangan balasan. Ledakan terdengar di Gaza. Juru bicara militer Israel mengatakan angkatan udara sedang melakukan serangan di Gaza.
Baku tembak terus berlanjut antara pasukan Israel dan pejuang Palestina di beberapa wilayah Israel selatan.
Serangan udara Israel berlanjut hingga larut malam, begitu pula tembakan roket ke Israel selatan.
Jalur Gaza terdiri dari lima kegubernuran yaitu Gaza Utara, Kota Gaza, Deir el-Balah, Khan Younis dan Rafah.
Gaza Utara terbentang sepanjang 10 km dan merupakan satu-satunya penyeberangan ke Israel melalui Beit Hanoon, yang juga dikenal sebagai penyeberangan Erez.
Gaza Utara adalah rumah bagi kamp pengungsi Jabalia, yang terbesar di wilayah tersebut.
Kota Gaza adalah kota terbesar dan terpadat di Jalur Gaza, dengan lebih dari 750.000 penduduk. Rimal, Shujaiya dan Tel al-Hawa adalah beberapa lingkungan yang paling terkenal.
Di jantung lingkungan Rimal terdapat Rumah Sakit al-Shifa, fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza.
Deir el-Balah adalah salah satu produsen pertanian terbesar di Gaza. Ini juga merupakan rumah bagi empat kamp pengungsi: Nuseirat, al-Bureij, al-Maghazi dan Deir el-Balah.
Satu-satunya pembangkit listrik yang beroperasi di Gaza terletak di sepanjang perbatasan distrik tersebut dengan Kota Gaza.
Khan Younis adalah rumah bagi sekitar 430.000 orang. Pusatnya adalah kamp pengungsi Khan Younis, tempat tinggal sekitar 90.000 orang.
Rafah adalah distrik paling selatan Gaza dengan populasi sekitar 275.000 jiwa. Rafah juga merupakan nama persimpangan dengan Mesir yang terletak di sini.
Baik Israel maupun Mesir telah menutup sebagian besar perbatasan mereka, dan bertanggung jawab atas semakin memburuknya situasi ekonomi dan kemanusiaan yang sudah melemah. (dam)