Internasional

Orang Tua Tersangka Penembak di AS Bebas dari Dakwaan

INDOPOSCO.ID – Orang tua seorang remaja pria yang dituduh membunuh empat rekan sekolahnya dengan pistol hadiah Natal di Michigan, Amerika Serikat, menyatakan tidak bersalah atas empat dakwaan pembunuhan tak disengaja.

Orang tua tersebut, James dan Jennifer Crumbley, oleh pengadilan dikenai syarat uang jaminan masing- masing USD 500.000 (sekitar Rp7,2 miliar) untuk pembebasan sementara sambil menunggu disidangkan.

Syarat uang penjaminan tersebut diputuskan setelah pihak berwenang membekuk mereka pada Sabtu (4/12/2021). Jaksa Oakland County Karen McDonald mengatakan dalam persidangan bahwa pasangan tersebut sempat menarik dana sejumlah 4.000 dolar AS(Rp57,7 juta) dari ATM pada saat otoritas berburu mereka.

McDonald juga mengatakan bahwa James dan Jennifer dikhawatirkan akan kabur sebelum disidangkan. “Kita tidak bisa meyakini bahwa orang-orang ini akan hadir di pengadilan secara sukarela,” tutur jaksa tersebut.

Pihak berwenang mulai berburu pasangan tersebut setelah kejaksaan Oakland County mengatakan pada Jumat (3/12/2021) bahwa mereka akan didakwa dengan pembunuhan dalam kaitannya dengan penembakan massal di sekolah anak mereka.

Kejaksaan mengatakan James dan Jennifer Crumbley membeli pistol sebagai hadiah Natal untuk putra mereka itu dan mengabaikan berbagai tanda mencurigakan, termasuk pada hari penembakan terjadi.

Hakim Julie Nicholson, Sabtu, juga mengatakan ia khawatir pasangan itu akan melarikan diri setelah mereka tidak hadir pada Jumat untuk mencermati pendakwaan.

Dua pengacara pasangan tersebut mengatakan James dan Jennifer tidak pernah berniat menjauh dari pihak berwenang.

Kepala Kepolisian Detroit James White mengatakan kepada para wartawan pada Sabtu pagi bahwa pasangan itu dibekuk ketika bersembunyi di sebuah gedung tempat perdagangan di kawasan timur di Detroit.

Sementara itu, putra pasangan tersebut, Ethan Crumbley(15 tahun), ditahan tanpa jaminan dan telah didakwa sebagai orang berusia atas dakwaan melakukan penembakan maut pada Selasa (30/11/2021) di Sekolah Menengah Atas Oxford, sekitar 60 km sisi utara Detroit.

Kejadian itu merupakan penembakan di sekolah yang paling banyak menjatuhkan korban jiwa selama 2021 di AS.

Orang tua Ethan sebenarnya diharapkan hadir pada Jumat sore untuk mencermati dakwaan namun mereka tidak menanggapi panggilan- panggilan telepon dari para pengacara mereka, menurut Wakil Sheriff Oakland County Mike McCabe.

Karena itulah, tutur McCabe, pelacakan dilancarkan terhadap pasangan itu. Hakim memutuskan bahwa persidangan awal akan dilangsungkan pada 14 Desember dan 22 Desember.

Membeli Pistol 4 hari sebelum penembakan di SMA Oxford terjadi, Ethan menemani ayahnya ke toko senjata dan di sana James Crumbley membeli sebuah pistol 9mm, tutur kejaksaan.

Menurut undang-undang yang berlaku di Negara Bagian Michigan, orang- orang yang berusia 18 tahun ke bawah dilarang membeli atau memiliki senjata api, melainkan untuk mencari yang disertai izin dan didampingi orang berusia.

Di media sosial, Ethan memasang potret-potret pistol tersebut dan menorehkan,”Aku baru dapat barang bagus yang baru” serta menambahkan emoji bentuk hati.

Keesokan harinya, tutur Jaksa Oakland County Karen McDonald, ibu remaja tersebut berbagi cerita bahwa ia dan puteranya itu sedang berada di lapangan bertembakan untuk”menjajal hadiah Natal-nya yang baru.”

McDonald juga mengungkapkan sejumlah tanda-tanda mencurigakan, yang ia tuturkan tidak diindahkan oleh orang tua Ethan.

Pada 21 November, seorang guru mengalami Ethan Crumbley sedang mencari konten soal amunisi di handphone- nya. Guru tersebut kemudian berikan tahu para pejabat sekolah, yang kemudian mengirimkan pesan kepada Jennifer. Namun, pesan-pesan itu tidak dibalas.

Sang ibu kemudian mengirimkan pesan kepada Ethan,”Hahaha, aku tidak marah sama kamu. Kamu harus belajar bagaimana caranya supaya tidak kedapatan.”

Pagi hari sebelum penembakan terjadi, seorang guru menemukan lukisan hasil coretan Ethan Crumbley. Ethan melukis sebuah pistol, sebuah peluru, dan seorang sosok yang bergelimang darah. Di sisi gambar- gambar tersebut, ada catatan” Darah di mana- mana,”” Hidupku tak berguna,” dan” Benak itu tidak hilang- hilang- tolong aku.”

Ethan mengatakan kepada guru pembimbing bahwa gambar-gambar itu berasal dari sebuah gim video, dan bahwa dia ingin menjadikan dalang gim video sebagai pekerjaannya, menurut surat yang ditulis Inspektur pengawas Sekolah Komunitas Oxford Tim Throne.

“Saat itu, para pembimbing tidak berpikir bahwa siswa tersebut bisa membahayakan karena melihat tingkah laku, perilakunya yang tampak tenang,” tutur Throne seperti dikutip Reuters melalui Antara, Minggu (5/12/2021).

Kejadian maut di sekolah di Michigan itu merupakan kasus terbaru penembakan di Amerika Serikat.

Di negara itu, sikap para pejabat tersaring terbagi soal bagaimana menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman bagi anak-anak ketika serangan semakin sering terjadi dalam beberapa puluh tahun terakhir ini. (mg4)

Back to top button