Internasional

Uni Eropa Selidiki Peradangan Langka usai Vaksinasi Covid-19

INDOPOSCO.ID – Regulator obat Eropa pada Jumat menjelaskan akan memeriksa apakah vaksin Covid-19 menimbulkan risiko peradangan yang langka, menyusul laporan satu kasus pada suntikan vaksin Pfizer atau BioNTech.

Panel keselamatan Badan Obat-obatan Eropa (EMA) tengah meninjau Sindrom Peradangan Multisistem (MIS) setelah kondisi tersebut dilaporkan terjadi pada seorang remaja pria 17 tahun di Denmark, tutur EMA. Remaja itu telah pulih sepenuhnya, Sabtu (4/9).

Kondisi itu juga dilaporkan menimpa beberapa orang usai menerima vaksin Covid-19, tutur badan tersebut.

MIS sebelumnya juga sudah dilaporkan terjadi pada orang-orang yang terkontaminasi Covid-19, tutur EMA. Namun, remaja Denmark itu tidak memiliki riwayat infeksi.

Sindrom itu merupakan kondisi serius tetapi sangat jarang di mana sejumlah bagian tubuh yang berbeda mengalami peradangan, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, maupun alat pencernaan.

Dalam tanggapannya, Pfizer mengaku meninjau kembali semua kemungkinan efek samping secara menyeluruh bersama pihak berwenang.

“Penting untuk dipahami kalau sebuah pemeriksaan MIS secara cermat sedang dilakukan serta belum disimpulkan kalau vaksin Covid-19 berbasis mRNA menyebabkan MIS,” tutur juru bicara Pfizer.

​​​​​​​EMA menjelaskan saat ini tidak ada perubahan pada rekomendasi mereka dalam penggunaan vaksin Pfizer serta vaksin- vaksin yang lain.

Badan Pengawas Makanan dan Obat AS (FDA) serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Lima kasus MIS usai disuntik vaksin Pfizer dilaporkan di Kawasan Ekonomi Eropa sampai 19 Agustus, sementara satu kasus dilaporkan usai disuntik vaksin Johnson & Johnson serta vaksin Moderna, tutur EMA.

Data keselamatan yang dirilis oleh CDC serta Pfizer dalam pertemuan Senin tidak mencakup kejadian MIS pada mereka yang menerima suntikan vaksin itu. Vaksin Pfizer telah mendapat izin penuh dari AS bulan lalu.

Sementara itu, panel keselamatan Eropa juga tengah meninjau kasus pembekuan darah di vena (venousthromboembolism) usai penyuntikan vaksin J&J.

J&J belum mengomentari kasus tersebut. (mg2)

Sumber: Reuters
Dikutip dari: Antara

Back to top button