Internasional

Beri Kelonggaran, Masjid di Inggris Gelar Salat Idulfitri

INDOPOSCO.ID – Komunitas muslim di Inggris Raya melaksanakan salat Idulfitri di masjid dengan protokol kesehatan ketat setelah pemerintah Inggris memberikan kelonggaran untuk beribadah dan merayakan salat secara berjamaah, meski dengan aturan yang harus ditaati bersama.

Masjid-masjid di Kota Southampton, Oxford, London dan kota-kota lain menyelenggarakan ibadah salat Idulfitri dalam beberapa gelombang. Madina Central Mosque Southampton dan Bashir Ahmad Mosque tercatat menyelenggarakan salat Idulfitri dalam tiga gelombang.

Sementara itu, masjid Markaz Bilal Islamic Society (ISOC) di Universitas Southampton menyelenggarakan salat dalam empat gelombang, yakni pukul 08.00, 08.30, 09.00, dan 10.30 pagi waktu Inggris. Pelaksanaan shalat yang bertahap ini untuk mencegah kerumunan dan menghindari persebaran virus COVID-19 yang lebih luas.

Usamah, seorang Imam di masjid Markaz Bilal ISOC menyampaikan bahwa pihaknya mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah setempat dan juga mendapat izin dari otoritas kampus.

“Ini perayaan Idulfitri tahun kedua bagi kami warga muslim di Inggris. Untungnya, tahun ini pemerintah setempat telah memberi izin dan pihak kampus juga setuju untuk penyelenggaraan salat Idulfitri ini, tentu dengan penerapan protokol kesehatan ketat,” kata Usamah, yang juga mahasiswa Universitas Southampton dilansir dari Antara, Kamis (13/5/2021).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa warga yang salat harus membawa perlengkapan lengkap semisal sajadah, masker, dan hand sanitizer serta wudhu dari rumah. Pihak pengelola masjid menutup tempat wudhu dan toilet untuk mencegah penularan virus dan mengurangi resiko penyakit.

Pengelola masjid Markaz Bilal ISOC mewajibkan jamaah untuk mendaftar terlebih dahulu untuk pengaturan kuota salat Idulfitri. Satu minggu sebelumnya, pihak pengelola masjid membagikan informasi untuk pendaftaran shalat dengan memanfaatkan teknologi digital.

Aplikasi digital untuk reservasi tempat salat ini digunakan untuk memudahkan penerapan protokol kesehatan. Pendaftar cukup memasukkan data nama dan waktu salat, lalu akan ada barcode yang digunakan sebagai tanda masuk masjid.

“Kami menggunakan aplikasi digital yang secara khusus bisa memantau jumlah warga yang ingin salat Idulfitri. Sebagian dari mahasiswa dan keluarganya, juga warga muslim di sekitar Southampton,” kata Usamah.

Pihak takmir masjid juga menyediakan aneka makanan ringan dan buah untuk anak-anak, yang diberikan setelah pelaksanaan salat Idulfitri.

Abu Yusuf, warga muslim di Southampton, mengaku senang dengan pelaksanaan salat Idulfitri tahun ini. “Alhamdulillah, tahun ini kita di Inggris dapat melaksanakan shalat di masjid. Saya ingat tahun lalu kita tidak dapat melaksanakan salat bersama karena pandemi. Jadi, tahun ini kemajuan penting, harus disyukuri. Semoga pandemi segera berlalu,” katanya.

“Anak-anak juga senang karena bisa melakukan salat bersama. Ini momentum bagi anak-anak untuk bisa merayakan Idulfitri, setelah tahun lalu tidak bisa karena pandemi,” tambah Abu.

Warga muslim Indonesia di Inggris juga gembira dengan perayaan Idulfitri tahun ini, meski harus dengan aturan kesehatan ketat. Nizam, warga Indonesia di Southampton menjelaskan bahwa biasanya setelah salat Idulfitri ada agenda silaturahmi dan makan bersama. Namun, hal ini tidak bisa diselenggarakan karena pandemi.

“Sebelum pandemi, warga Indonesia di Southampton biasa masak bakso untuk dibagi-bagi kepada saudara muslim dari negeri lain. Biasanya ada meja besar di depan masjid dan di taman, lalu semuanya bebas ambil makanan. Tahun ini belum bisa karena aturan pemerintah,” ungkap Nizam yang merupakan mahasiwa doktoral bidang pengajaran Bahasa Inggris. (gin)

Back to top button