Dinamika Pertarungan Antara Prabowo, Jokowi, dan Megawati Makin Dinamis

INDOPOSCO.ID – Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) memprediksi, persaingan antara Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden RI Prabowo Subianto belum sepenuhnya berakhir.
Ia menyebut, relasi baik keduanya di 2024 hanya merupakan “jeda turun minum” sebelum nanti kembali bertarung.
“Gini, Jokowi vs Prabowo belum selesai ya, (relasi baik di) 2024 ini hanya jeda turun minum, sangat mungkin ada babak selanjutnya,” ujar Hensa dalam akun X pribadinya, @satriohendri sebagaimana dikutip INDOPOSCO.ID, Senin (20/1/2205).
“Ini bukan adu domba, ini prediksi, tapi kalo kemudian ada yang nuduh ini adu domba mungkin punya prediksi sama atau memang punya informasi lebih hehehe,” lanjutnya.
Hensa melihat Prabowo membutuhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menghadapi dinamika selanjutnya.
Sebab, Megawati dikenal sebagai sosok senior di dunia politik dengan loyalitas dan jaringan pertemanan yang teruji di antara ketua partai lainnya.
“Prabowo perlu Mega, Ketum Parpol senior yang punya loyalitas perjuangan dan pertemanan paling mumpuni serta teruji di antara Ketum Parpol Lainnya,” tulis Hensa.
Di sisi lain, Hensa menjelaskan Megawati juga memerlukan Prabowo dalam konteks persiapan untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2029.
Menurutnya, Megawati akan sulit bergerak di 2029 nanti jika tidak menjalin relasi yang baik dengan Prabowo.
“Mega juga perlu Prabowo, ini terkait 2029, urusan yang logis logis. Sebagai penguasa, akses terkait hal logis ya penguasa atur, tanpa hal logis sangat sulit bergerak di 2029, zaman demokrasi NPWP (nomer piro wani piro), kondisi demokrasi yang aslinya adalah ciptaan mereka juga,” ujarnya.
Di sisi lain, Hensa mengapresiasi komunikasi yang terjalin antara Jokowi dan Prabowo saat ini.
Ia mencatat, untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, kedua pemimpin tersebut terlihat akrab dan sering bertemu.
“Memang harus diakui komunikasi Prabowo dan Jokowi bagus sekali, kali pertama dalam sejarah Indonesia, Presiden baru dan Presiden sebelumnya akrab sering jumpa, manteb,” tulisnya.
Namun, Hensa pun mencatat Joko Widodo masih lebih unggul dalam hal kelincahan politik dibanding Prabowo.
Ia melihat, tanpa terikat pada partai politik tertentu, Jokowi dapat dengan mudah melakukan manuver yang bersifat politis.
Sementara itu, Prabowo dinilai terhambat oleh keberadaan partai dan situasi yang membuatnya terlihat sendirian.
“Harus diakui Jokowi ini memang lincah, tanpa gerbong a.k.a partai perseorangan dia mudah bermanuver, ketemu-ketemu, berfoto-foto, kunjung sana-sini,” tulis Hensa.
“Sementara Prabowo sulit lincah, sebab selain ada gerbong, kliatannya dia juga sendirian hanya ditemani para ajudan,” pungkasnya. (dil)