Komandan Hamas Yahya Sinwar Sedang Diburu Pasukan Militer Israel

INDOPOSCO.ID – Pasukan Israel sedang memburu komandan Hamas Yahya Sinwar (60) yang digambarkan sebagai Osama bin Laden dari Palestina. Israel bersumpah untuk menemukannya di mana pun dia bersembunyi.
Yahya Sinwar adalah pemimpin Hamas di Jalur Gaza saat ini. Dia telah ditangkap oleh Israel beberapa kali dan menghabiskan 24 tahun di penjara Israel. Dia dibebaskan pada tahun 2011, sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan imbalan tentara Israel Gilad Shalit.
Sinwar dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan 1.300 warga Israel dalam serangan 7 Oktober 2023 lalu. Jumlah korban tewas warga AS meningkat menjadi 29 orang , dengan 15 orang hilang, diyakini disandera di Gaza.
“Yahya Sinwar adalah wajah kejahatan. Dia adalah dalang di balik semua ini, seperti halnya bin Laden,” kata Letkol Richard Hecht, juru bicara pasukan pertanahan Israel (IDF) dikutip Daily Mail, Minggu (15/10/2023).
“Dia membangun kariernya dengan membunuh warga Palestina ketika dia memahami bahwa mereka adalah kolaborator. Itulah sebabnya dia dikenal sebagai penjagal Khan Younis di Gaza selatan,” tambah Hecht.
Hecht mengatakan pasukan Israel tidak akan beristirahat sampai dia ditemukan dan dibunuh.
“Orang itu dan seluruh timnya berada dalam pengawasan kami. Kita akan menemui orang itu. Ini mungkin memakan waktu lama,” ujarnya.
Sinwar ditetapkan sebagai teroris oleh Amerika Serikat pada tahun 2015.
Angkatan Udara Israel telah membunuh Merad Abu Merad, kepala aktivitas udara Hamas, di Kota Gaza. Angkatan Udara Israel juga menyerang puluhan anggota dan fasilitas unit komando teroris elit Nuhba Hamas yang terlibat dalam serangan tersebut.
Pada hari Sabtu (14/10/2023), pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di Qatar. Iran adalah pendukung Hamas, namun keterlibatan langsungnya dalam serangan teror masih diperdebatkan.
Mereka tidak menjalankan kendali operasional yang sama atas Hamas seperti yang mereka lakukan terhadap Hizbullah, yang berbasis di Lebanon.
Sejak serangan Hamas, hari paling berdarah dalam 75 tahun sejarah Israel, militer Israel mengatakan mereka telah mengerahkan 360.000 tentara cadangan. (dam)