Headline

Kisruh di Pulau Rempang, Ketua DPD: Pembangunan Harus Perhatikan Kearifan Lokal

INDOPOSCO.ID – Rencana pembangunan Eco City di Pulau Rempang membuat ribuan warga yang tinggal di 16 kampung tua harus tergusur. Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, rencana tata ruang di wilayah harus memperhatikan kearifan lokal.

“Rencana tata ruang dan wilayah proyek seharusnya melibatkan entitas dan heritage Kampung Tua sebagai bagian dari kearifan lokal,” kata dia, Minggu (10/9/2023).

LaNyalla menilai, masyarakat seharusnya bisa diajak berdialog, sepanjang dilakukan secara terbuka.

“Termasuk jaminan sosial safety nett yang dijanjikan benar-benar terukur dan terinformasikan secara terbuka dan utuh,” ungkapnya.

“Saya kira sepanjang kita menginisiasi secara baik, masyarakat mau diajak berkomunikasi. Asal terbuka, jangan ada yang ditutup-tutupi,” tambahnya.

LaNyalla menilai pentingnya pendekatan public, privat and people partnership dalam konteks pembangunan di suatu wilayah.

“Itulah perlunya sistem bernegara di Indonesia kembali kepada Pancasila,” ucapnya.

“Dengan membuka ruang bagi utusan-utusan untuk duduk di MPR, sebagai lembaga penjelmaan rakyat,” lanjutnya.

Dengan adanya MPR sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat, lanjut dia, seluruh komponen dapat terlibat secara utuh dalam menyusun rencana pembangunan Indonesia.

“Utusan-utusan ini nantinya akan terlibat dalam merumuskan pembangunan serta arah perjalanan bangsa ke depan,” katanya.

Diketahui, sejak awal rencana kawasan ekonomi baru atau The New Engine of Indonesia’s Economic Growth dengan konsep “Green and Sustainable City” di daerah itu sama sekali tidak melibatkan masyarakat. Alhasil, masyarakat menolak program yang telah dirancang investor tersebut, sehingga terjadi kisruh.(nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button