Headline

Meski Gejala Omicron Cenderung Ringan, Beban Rumah Sakit Tak Dijamin Berkurang

INDOPOSCO.ID – Penularan varian Omicron jauh lebih tinggi dibandingkan varian Delta. Meski mayoritas pasien yang terpapar cenderung ringan hingga sedang. Maka dianggap tidak menambah beban fasilitas pelayanan kesehatan.

Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman menyatakan, rendahnya tingkat keparahan mutasi terbaru Covid-19 varian Omicron tidak bisa menjamin perawatan di rumah sakit dapat berkurang.

“Tidak ada jaminan, bahwa kasus rawatan di rumah sakit akan jauh lebih berkurang dibandingkan dengan varian Delta,” kata Dicky melalui gawai, Jakarta, Kamis (13/1/2022).

Baca Juga : DPRD DKI Khawatir Omicron Mewabah di Sekolah

Sebab terjadi penurunan kadar antibodi masyarakat yang sudah menerima vaksin dosis lengkap. Terlebih ancaman gelombang Omicron di Tanah Air, akan terjadi pada Februari-Maret mendatang.

“Karena kita bicara, bahwa fakta terutama Februari-Maret ini momen di mana banyak mayoritas penerima vaksin kita atau yang memiliki imunitas itu akan menurun,” tutur Dicky.

Untuk menangkal gelombang ketiga itu, maka tergantung seberapa cepat atau akselerasi vaksinasi dosis pertama dan kedua. Serta pada kelompok berisiko tinggi. “Vaksinasi booster pada kelompok berisiko tinggi,” ujarnya.

Baca Juga : Prof Tjandra: Vaksinasi Booster untuk Kendalikan Omicron

Selain itu, upaya mitigasi pemerintah, karena strategi 3T dan penegakan prokes 5M tetap akan berpengaruh besar terhadap menekan kombinasi varian Delta dan Omicron terhadap kelompok rentan.

“Jadi sekali lagi Omicron ini adalah menyebabkannya Covid-19. Signifikan berdampak pada beban di fasilitas kesehatan. Kita tidak bisa mengambil risiko ini dengan mengentengkan atau terlalu optimistis,” cetus Dicky.

Berkaca dari negara-negara di Eropa maupun Amerika, angka kasus Covid-19 meledak seiring temuan Omicron. Bahkan menambah tingkat keterisian pasien di rumah sakit.

“Mitigasi harus kita lakukan dan kita belajar kasus di Amerika dan Eropa yang mulai terjadi beban di fasilitas kesehatan. Meskipun cakupan vaksinasinya jauh lebih tinggi dari Indonesia,” tandasnya. (dan)

Back to top button