Gawat, Lebih Banyak dari Delta, Omicron Bisa Tularkan 40 Orang

INDOPOSCO.ID – Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menyatakan, varian Covid-19 Omicron menular lebih banyak ketimbang varian Delta. Itu berdasar urutan dari basic reproduction number.
Reproduction number atau angka reproduksi merupakan rata-rata banyak orang, yang terinfeksi akibat terpapar dari satu orang positif atau sakit.
Umumnya setiap jenis penyakit memiliki basic reproduction number, yaitu nilai tetap kemampuan penyebaran penyakit dalam situasi tanpa disertai intervensi pencegahan tertentu
“Omicron menular lebih banyak dari pada Delta. Delta itu lebih banyak dari Alfa. Jadi urutannya ialah varian awal basic reproduction number artinya satu kasus bisa menularkan sampai empat orang,” kata Masdalina Pane dalam acara daring, Jakarta, Jumat (24/12/2021).
Untuk varian Alpha atau B117, yang pertama kali dideteksi di Inggris. Sekaligus menyebabkan peningkatakan kasus pada gelombang pertama itu bisa menularkan antara empat sampai enam kasus.
Baca Juga: Varian Omicron Kemungkinan Tak Terdeteksi Tes PCR
Selanjutnya, varian Delta atau B.1617.2, yang terdeteksi pertama di India memiliki penularan antara enam sampai delapan kasus. “Artinya satu kasus dapat menularkan satu sampai enam sampai delapan orang,” tutur Masdalina.
Terbaru, varian Omicron atau B.1.1529 yang mempunyai penularan lebih cepat dan banyak dari varian Covid-19 lainnya. Menurutnya, dari satu orang positif bisa menular hingga 40 kasus.
“Omicron ini mampu menularkan pada 10 sampai 40 (orang). Itu dinyatakan sebagai lima kali dari varian awal,” beber Masdalina.
“Varian awal dua sampai empat. Maka Omicron anatar 10-40 orang. Satu kasus bisa menularkan 10 sampai 40 kasus,” tambahnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali melaporkan tiga kasus baru omicron pada Kamis (23/12/2021). Kasus tersebut berasal dari satu orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia dan dua orang PMI dari Kongo.
“Total jadi 8, ada tambahan dari PMI dari Malaysia 1 dan Kongo 2,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (23/12/2021). (dan)