Ini Aturan Melakukan Perjalanan Internasional

INDOPOSCO.ID – Pemerintah mulai meresmikan aturan terbaru untuk pelaku perjalanan internasional yang mulai diterapkan pada Kamis, (14/10) dengan salah satu perubahan adalah masa karantina menjadi 5 hari.
“Berdasarkan Surat Edaran Satgas Nomor 20 Tahun 2021 dan SK Kasatgas Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi COVID-19 yang mulai diterapkan tepat hari ini,” ucap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual dipantau dari Jakarta pada Kamis.
Sebagian aturan yang berganti serta ditambah itu adalah durasi karantina kini menjadi 5 hari setelah sebelumnya diharuskan 8 hari. Penurunan waktu karantina itu dicoba berdasarkan estimasi situasi kasus COVID-19 yang telah cukup teratasi saat ini.
Tidak hanya itu dalam aturan yang berlaku kembali ditegaskan kalau tes PCR kedua hendak kembali dicoba pada hari keempat untuk memastikan selesainya masa karantina.
Pemerintah pula menyudahi untuk warga negara asing (WNA) yang mau berwisata hingga titik kedatangan dipusatkan di bandara di Bali serta Kepulauan Riau. WNA yang mau berwisata pula kini harus mempunyai visa kunjungan singkat, bukti asuransi kesehatan yang menanggung penindakan COVID-19 dan bukti pemesanan serta pembayaran akomodasi selama terletak di Indonesia.
“Dalam rangka pemulihan nasional saat ini pemberian visa diizinkan untuk pelaku perjalanan dengan tujuan wisata dan pembuatan film termasuk dalam rangka komersial dan tujuan mengikuti pendidikan,” jelas Wiku.
Saat ini telah ditetapkan 19 negara yang boleh memasuki Indonesia untuk tujuan wisata yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Prancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria dan Norwegia.
“Keputusan untuk memperpendek durasi karantina dan memperluas kriteria WNA yang masuk ke Indonesia seyogyanya dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi seiring dengan upaya pengendalian kasus yang telah dilakukan. Keputusan ini dihasilkan dari pertimbangan matang berbagai ahli serta praktisi sektor terkait,” tegasnya. (mg4)