Hanya Presiden yang Tahu Ada Tidaknya Perombakan Kabinet

INDOPOSCO.ID – Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Fadjroel Rachman, menegaskan hanya Presiden Joko Widodo yang mengetahui ada atau tidaknya perombakan (reshuffle) kabinet dalam waktu-waktu mendatang di pemerintahan Kabinet Indonesia Maju.
“Perombakan kabinet adalah hak prerogatif presiden. Tidak ada seorang pun yang mengetahui apakah ada perombakan kabinet atau tidak, itu hanya berada di tangan Presiden Joko Widodo karena itu adalah hak prerogatif beliau,” ujar Fadjroel seperti dikutip Antara, Selasa (28/9/2021).
Ia menekankan, andaikan banyak informasi yang tersebar di luar mengenai perombakan kabinet, hingga perihal itu diserahkan segalanya pada pengumuman langsung dari Jokowi. Yang jelas saat ini para menteri ketua dan menteri dalam Kabinet Indonesia Maju, seluruh fokus menolong Presiden dalam menanggulangi pandemi Covid-19, khususnya di 3 bidang yaitu bidang kesehatan, perlindungan sosial maupun pemulihan ekonomi.
“Dan alhamdulillah apa yang sudah dikerjakan selama masa PPKM dengan beragam tingkat itu sekarang sudah menunjukkan hasil dan mendapatkan pujian dari sejumlah lembaga di dunia, bahwa apa yang kita lakukan dalam menangani Covid-19 itu sangat sukses dan bahkan untuk vaksinasinya saja kita tercatat sebagai negara yang sangat sukses dalam melaksanakan vaksinasi di Indonesia,” ucapnya.
Ia menerangkan tidak dalam posisi untuk melaksanakan penilaian kepada para menteri Jokowi. Tetapi bagi ia, semenjak awal Jokowi membuat Kabinet Indonesia Maju pada tanggal 23 oktober 2019, ia telah memilih putra dan putri terbaik Indonesia dengan tujuan yang jelas.
Jokowi juga telah menerangkan bahwa visi- misi yang terdapat hanya visi- misi presiden dan wakil presiden.
“Tidak ada visi dan misi menteri. Waktu itu juga disampaikan, misalnya semua pembantu beliau tidak boleh ada yang korupsi, seperti itu. Itu ada tujuh perintah harian pada 23 Oktober 2019 dan betul-betul dijalankan. Ketika ada menteri beliau yang terkena kasus korupsi, beliau mempersilakan KPK untuk menjalankan fungsinya. Seperti itu,” jelas Rachman.
Ia juga mengatakan bahwa Jokowi sudah menyampaikan bahwa semua jajarannya harus bekerja nyata, bekerja keras dan terukur.
“Jadi kalau kita melihat itu sampai hari ini, saya bukan dalam posisi untuk melakukan penilaian, tapi presiden setidaknya menurut saya, masih bekerja sama dengan mereka untuk menyelesaikan visi-misi yang sudah diumumkan pada pengangkatan beliau pada periode kedua,” ujarnya.
Ia mengatakan Jokowi betul-betul dipilih oleh rakyat kemudian dilantik MPR dan diberikan wewenang oleh konstitusi untuk membentuk kabinet tanpa tekanan, dan semua diarahkan kepada upaya untuk menyelesaikan visi-misi dan pancakerja yaitu pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, deregulasi, debirokratisasi dan transformasi ekonomi,.”Itu saja yang menjadi pegangan dari beliau,” ujarnya. (mg4/wib)