Banjir Kepung Rangkasbitung

INDOPOSCO.ID – Hujan yang mengguyur Kota Rangkasbitung, kabupaten Lebak, Banten sejak Senin (13/9/2021) sore hingga Selasa (14/9/2021) pagi menyebabkan sejumlah pemukiman warga dan jalan utama di Kota Rangkasbitung terendam banjir.
Berdasarkan pemantauan Indoposco, wilayah yang terendam banjir mencapai 50 centimeter hingga 1 meter itu terjadi di pemukiman warga di Kampung Pelaton, Sentral, Jaura, Selahaur dan Barangbang, Komplek Pendidikan, Kecamatan Rangkasbitung.
Ketinggian air di kawasan tersebut yang mencapai hingga 1 meter membuat warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Bahkan air di kediaman saya mencapai 1 meter dan itu terjadi sejak pukul 02.00 WIB dinihari. Saya dan keluarga terpaksa mengungsi ke Masjid dekat kampung,” ungkap Yudi, salah satu warga.
Bahkan, akibat banjir, sejumlah jalan utama terpaksa ditutup dan dialihkan ke jalan jalan alternatif. Seperti jalan raya Rangkasbitung-Pandeglang, tepatnya di depan pos polisi Mandala, Rangkasbitung ketinggian air mencapai 1 meter sehingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan kecil. Sehingga kendaraan dari arah Pandeglang ke Kota Rangkasbitung terpaksa dialihkan ke Pasir Gendok, Desa Bojongleles tepatnya di simpang susun tol Serang-Panimbang.
Demikian juga, warga yang bermukim di Komplek Pendidikan banyak yang mengungsi ke Posko Ormas Jarum, STKIP Setia Budi dan ke tempat yang lebih tinggi, karena kediaman mereka terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter.
“Kalau turun hujan deras, daerah sini sudah menjadi langganan banjir dan banyak warga yang mengungsi ke Posko Jarum,” terang Abah Nunung Gebek ketua ormas Jarum kepada Indoposco, Selasa (14/9/2021).
Sementara kepala pelaksana harian BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) kabupaten Lebak, Febi Rizki Pratama mengatakan, banjir yang terjadi sejak semalam menyebabkan banyak wilayah yang terendam banjir, diantaranya di Kecamatan Cibadak dan Rangkasbutung.
“Memang sejak kemarin sore hingga tadi subuh hujan terus menerus sehingga menyababkan aliran sungai meluap, sehingga merendam pemukiman warga dan jalan jalan protokol,” ujar Febi
Pihaknya hingga kini terus mendata jumlah rumah yang terendam banjir dan jumlah kerugian yang diderita oleh warga. “Untuk sementara korban jiwa belum ada laporan ke kami, namun untuk rumah mencapai ribuan yang terendam (banjir),” kata Febi. (yas)