Headline

Juli 2021, Telegram Rahasia Diplomat AS Warning Politik Afghanistan. Ini Isinya

INDOPOSCO.ID – Sekitar puluhan diplomat Amerika Serikat (AS) di Afghanistan pada Juli 2021 telah mengirim telegram internal untuk memperingatkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Antony Blinken mengenai potensi jatuhnya Kabul ke Taliban ketika pasukan AS menarik diri dari negara itu.

Hal itu diumumkan oleh surat kabar The Wall Street Journal pada Kamis (19/8/2021). Surat kabar itu menyebutkan kalau telegram rahasia yang dikirim diplomat AS melalui suatu saluran untuk perbedaan pendapat ditandatangani pada 13 Juli 2021.

Pesan dalam telegram itu menyampaikan rekomendasi tentang cara-cara untuk mengurangi krisis serta mempercepat evakuasi di Afghanistan.

Pemerintahan Presiden Joe Biden sudah dikritik karena meninggalkan upaya untuk membawa para diplomat Amerika Serikat serta warga negara lainnya dan sekutu Afghanistan untuk pergi dari negara itu sampai setelah pengambilalihan Taliban berlangsung dengan lancar.

Namun, para pejabat AS menolak untuk mengonfirmasi keterangan spesifik ataupun membagikan isi dari telegram itu.

“Saya pikir telegram itu mencerminkan apa yang sudah kita katakan selama ini, di mana tidak ada yang benar dalam memprediksi kalau pemerintah serta tentara Afghanistan akan runtuh dalam hitungan hari,” tutur wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jonathan Finer kepada CNN, Jumat (20/8/2021).

Seorang narasumber yang mengetahui situasi itu menjelaskan kalau Departemen Luar Negeri AS ikut prihatin dengan mereka yang membuat pesan telegram itu, termasuk dengan mengecam kekejaman Taliban menjelang kelompok militan itu merebut ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Minggu (15/8/2021).

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menjelaskan pandangan para diplomat AS itu yang disampaikan pada Menlu Blinken melalui saluran tersebut sudah dimasukkan ke dalam kebijakan serta perencanaan.

“Kita menghargai perbedaan pendapat internal yang konstruktif. Ini suatu hal yang patriotik. Hal ini dilindungi. Serta itu membuat kita lebih efektif,” tutur Price dilansir Reuters melalui Antara. (mg2)

Back to top button