Satgas: Cegah Penularan Varian Delta Plus di Sektor Hulu Dengan Berlapis dan Ketat

INDOPOSCO.ID – Kepala Bidang Penanganan Kesehatan, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Alexander Ginting mengatakan, penanganan Covid-19 harus dilakukan oleh semua elemen. Karena, sejak pandemi, virus Covid-19 terus bermutasi.

“Ada yang bermutasi semakin kuat ada yang melemah. Jadi virus Covid-19 yang bermutasi semakin kuat ini yang harus diantisipasi,” ujar Alexander Ginting dalam acara daring, Kamis (28/7/2021).

Menurut dia, upaya yang dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 pada temuan varian baru di antaranya pencegahan di sektor hulu dilakukan secara berlapis dan ketat. Seperti melakukan screening untuk perjalanan internasional.

“Dalam surat edaran pelaku perjalanan internasional wajib PCR di negara asal dan negara kedatangan, serta melakukan isolasi mandiri 8×24 jam,” katanya.

“Kami juga melakukan pembatasan perjalanan domestik, dengan PCR serta pelaku yang bergejala dilarang terbang,” imbuhnya.

Lebih jauh ia mengungkapkan, sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pemerintah daerah (Pemda) harus menjalankan pembatasan kegiatan masyarakat. Kemudian kontak tracing tidak hanya di kota besar, tetapi sampai di pedesaan.

“Pemda juga harus melakukan pelacakan (tracing) kontak dan mengimplementasikan hingga tingkat desa dan ini tidak boleh diturunkan. Pemda juga harus melakukan isolasi mandiri (Isoman) terpusat,” ungkapnya.

Dia menuturkan, pemerintah telah menyiapkan tempat Isoman terpusat bagi mereka yang tidak bergejala (OTG) atau bergejala ringan. Ini dilakukan, apabila rumah pasien dengan OTG tidak memadai untuk melakukan Isoman.

“Tugas pemerintah adalah membujuk mereka untuk melakukan Isoman terpusat. Sebab, mereka ini akan mendapat pemantauan dan pendampingan,” ucapnya.

Kasus pasien yang dirujuk ke rumah sakit (RS), dikatakan dia, memiliki gejala sedang hingga berat. Hal itu terjadi karena, mereka tidak mendapatkan pemantauan.

“Terpapar Covid-19 itu bukan semata-mata hanya pada virusnya saja, tapi dengan komorbit (penyakit penyerta). Jadi komorbit juga harus ditata dengan baik,” terangnya.

Upaya pencegahan dini, masih ujar dia, juga harus dilakukan oleh masyarakat. Dengan mengenali gejala awal Covid-19. “Jangan semua gejala yang muncul dianggap hanya karena masuk angin. Kalau ada demam, batuk harus dilapor, karena itu bisa jadi gejala awal,” ucapnya.

Kemudian masyarakat yang positif terpapar, menurut dia, wajib melaporkan ke RT. Sehingga bisa dilakukan pelacakan, mana yang kontak erat, mana yang bergejala dan yang positif.

“Ini penting, agar penularan tidak terjadi terus di tingkat keluarga,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version