Pemecatan 7 Kader PD, Pengamat Nilai Bentuk Kezaliman Partai

INDOPOSCO.ID – Hiruk pikuk persoalan internal Partai Demokrat (PD) semakin memanas. Sedikitnya ada tujuh kader partai berlambang Mercy tersebut dipecat dari keanggotaannya. Pengamat Politik dan Praktisi Hukum Saiful Huda Ems menilai langkah yang dilakukan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan AHY (Agus Harmurti Yudhoyono) dilihat publik menzalimi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan tujuh kader yang dipecatnya.
”Ini adalah bentuk kezaliman (tidak adil atau kejam, red) pemimpin terhadap partai dan para kadernya,” ujar Saiful Huda Ems dalam keterangannya, Sabtu (27/2/2021).
“Seperti Marzuki Alie yang mencoba membongkar kasus-kasus yang ada di Partai Demokrat, tetapi tidak diapresiasi dengan baik oleh ketua umumnya, melainkan dipecat bersama enam pengurus inti lainnya,” imbuhnya.
Saiful mengatakan, kezaliman-kezaliman itu akan terus dilakukan jika AHY tetap menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. “Kalau tidak diganti kepemimpinannya, saya pikir itu akan berbahaya dan akan terus dilakukannya,” tegas dia.
Para kader yang dipecat, lanjut Saiful, masih punya kekuatan untuk terus melakukan Kongres Luar biasa (KLB). “Saya pikir beliau-beliau itu semuanya juga punya banyak pendukung di kepengurusan Partai Demokrat baik di tingkat pusat maupun di daerah. Itu bisa melakukan konsolidasi untuk melakukan KLB,” katanya.
Saiful meminta agar SBY berhenti memberikan pendidikan politik yang buruk bagi masyarakat. Kepada AHY, ia juga berpesan agar terus banyak belajar berpolitik yang baik dan terus asah kemampuan. “AHY masih muda, masih perlu belajar bagaimana politik yang baik,” tandasnya.
Terkait tudingan Moeldoko akan mengkudeta Partai Demokrat, Saiful menilai itu fitnah yang tidak terbukti. Karena ternyata pihak internal Partai Demokrat menginginkan Moeldoko untuk menjadi Ketum Partai Demokrat.
”Ini jelas fitnah bagi Moeldoko. Dia tidak tahu apa-apa mengenai masalah internal Partai Demokrat.Yang menghendaki KLB itu bukan Moeldoko, tetapi internal dari Partai Demokrat itu sendiri,” ungkapnya. (nas)