Gaya Hidup

Mandi Malam Dianggap Jadi Faktor Utama, Simak Fakta dan Mitos Seputar Rematik

INDOPOSCO.ID – Rematik sering kali dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang orang tua atau sebagai akibat dari kebiasaan sederhana seperti mandi malam. Padahal, anggapan-anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.

Rematik merupakan kondisi medis yang kompleks, mencakup lebih dari 80 jenis penyakit yang memengaruhi sendi, otot, dan jaringan sekitarnya. Untuk memahami rematik secara benar, penting bagi kita untuk memisahkan fakta dan mitos yang sudah terlanjur dipercaya masyarakat.

Apa Itu Penyakit Rematik?

Berita Terkait

Dilansir dari Siloam Hospitals, rematik atau penyakit reumatik adalah sekelompok kondisi medis yang menyerang sistem muskuloskeletal, terutama sendi, otot, tulang, dan jaringan lunak. Penyakit ini terbagi menjadi dua golongan besar:

1. Rematik Autoimun
Kelompok ini disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan sehat, seperti rheumatoid arthritis (peradangan kronis pada sendi) dan lupus (penyakit autoimun sistemik yang bisa memengaruhi berbagai organ tubuh, termasuk kulit, sendi, dan ginjal).

2. Rematik Non-Autoimun
Umumnya disebabkan oleh keausan sendi atau metabolisme yang terganggu, contohnya osteoarthritis (pengapuran sendi akibat kerusakan tulang rawan) dan gout arthritis (peradangan sendi akibat penumpukan kristal asam urat).

Mitos dan Fakta Seputar Rematik

Banyak orang masih terjebak dalam berbagai mitos seputar rematik. Berikut beberapa anggapan yang perlu diluruskan:

1. Mandi malam menyebabkan rematik. Ini adalah mitos. Faktanya mandi malam bukan penyebab rematik. Namun, bagi penderita rematik, udara atau air dingin memang bisa memperburuk gejala karena menyebabkan kekakuan sendi. Gunakan air hangat untuk menghindari rasa tidak nyaman.

2. Sayuran hijau menyebabkan rematik. Anggapan ini juga mitos. Faktanya sayuran hijau justru kaya akan zat anti-inflamasi yang baik untuk mengurangi peradangan. Yang sebaiknya dihindari adalah makanan tinggi lemak jenuh, terlalu manis, terlalu asin, dan makanan olahan berlebih.

3. Pijat dan sandal terapi menyembuhkan rematik. Ini juga merupakan mitos. Faktanya pijat dapat membantu meredakan ketegangan otot, tetapi bukan solusi untuk menyembuhkan rematik. Sandal akupresur juga tidak dapat menggantikan pengobatan medis. Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mencoba terapi alternatif.

4. Rematik hanya menyerang orang tua. Anggapan ini juga tidak sepenuhnya benar. Faktanya, rematik juga bisa menyerang usia muda, bahkan anak-anak (juvenile arthritis). Gaya hidup tidak sehat seperti jarang olahraga, merokok, dan obesitas dapat meningkatkan risiko terkena rematik di usia muda.

5. Wanita lebih rentan terkena rematik. Hal ini memang fakta adanya. Beberapa jenis rematik, seperti rheumatoid arthritis dan lupus, lebih sering menyerang wanita, terutama pada usia produktif. Namun, jenis seperti ankylosing spondylitis justru lebih sering terjadi pada pria.

6. Obat herbal dan jamu bisa menyembuhkan rematik. Hal ini mitos. Meskipun beberapa ramuan herbal memiliki khasiat anti-inflamasi, penggunaan obat tradisional harus tetap dalam pengawasan medis. Faktanya, pengobatan rematik perlu disesuaikan dengan penyebab dan jenis penyakitnya, bukan hanya mengandalkan jamu.

7. Rematik tidak bisa disembuhkan. Hal ini sebagian dianggap benar. Faktanya, beberapa jenis rematik seperti soft tissue rheumatism (contoh: jari kaku atau plantar fasciitis) dapat disembuhkan dengan penanganan tepat. Namun, penyakit rematik autoimun seperti lupus atau osteoarthritis bersifat kronis dan memerlukan pengobatan jangka panjang untuk mengontrol gejalanya.

Pentingnya Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Rematik

Tidak semua jenis rematik bisa dicegah, namun risiko terkena rematik bisa ditekan melalui gaya hidup sehat. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain rutin berolahraga untuk menjaga fleksibilitas dan kekuatan otot; menjaga berat badan ideal; menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebih; serta mengonsumsi makanan bergizi, termasuk sayur, buah, dan sumber omega-3.

Jangan anggap sepele nyeri sendi yang berulang, terasa kaku di pagi hari, atau bengkak di bagian tertentu. Jika gejala tersebut muncul, segera konsultasikan ke dokter spesialis rematologi atau penyakit dalam untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Rematik bukan penyakit yang hanya menyerang orang tua, bukan pula akibat mandi malam atau makan sayur hijau. Ini adalah penyakit medis serius yang butuh penanganan profesional. Semakin dini gejala dikenali dan ditangani, semakin baik pula kualitas hidup penderita rematik. Maka dari itu, jangan biarkan mitos menghalangi langkah Anda untuk hidup sehat dan bebas nyeri. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button