Gaya Hidup

Sutradara “Hansan” Akui Terpesona Dengan Sosok Laksamana Yi Sun-shin

INDOPOSCO.ID – Kim Han-min, sutradara “Hansan: Rising Dragon”, mengatakan daya tarik Laksamana Yi Sun-shin telah membuatnya terpesona dan menginspirasi untuk membuat film trilogi tentang tokoh sejarah paling terkenal di Korea itu.

Hansan” menceritakan Pertempuran Pulau Hansan yang terjadi di pantai selatan Korea pada Juli 1592. Pada masa itu Yi mengalahkan pasukan Jepang yang lebih besar melalui taktik cerdas.

Film tersebut kelanjutan dari film “The Admiral: Roaring Currents” (2014) yang merupakan film yang paling banyak ditonton sepanjang masa di Korea Selatan dengan lebih dari 17 juta penonton.

“Saya selalu membaca versi terjemahan dari ‘War Diary of Yi Sun-shin’, dan anehnya itu membuat saya merasa nyaman dan tidur nyenyak. Semakin saya membaca, semakin saya jatuh ke dalam pesona Laksamana Yi melebihi daya tariknya,” kata Kim dikutip dari Yonhap pada Kamis.

Baca Juga: ‘Thor: Love and Thunder’ Masih Dominasi Box Office

“War Diary of Yi Sun-shin” sendiri merupakan jurnal pribadi yang disimpan sang laksamana selama invasi Jepang ke Korea pada tahun 1592-1598.

Menurut Kim, Yi merupakan sosok pahlawan perang yang langka dalam sejarah Korea yang sangat mencintai rakyatnya saat berada dalam situasi ketegangan dengan raja.

“Jadi, saya ingin menggambarkan dia secara mendalam melalui film,” ujarnya, Kamis (21/7/2022), seperti dikutip Antara.

Mengambil latar lima tahun sebelum, pertempuran di film “Roaring Currents”, “Hansan” menggambarkan versi Laksamana Yi Sun-shin yang lebih muda di akhir usia 40-an.

Menurut catatan sejarah, kata Kim, Laksamana Yi tampak seperti seorang terpelajar yang memiliki sifat lembut dan berbicara seperlunya saja. menyadikkan hal tersebut, Kim berpikir bahwa aktor Park Hae-il yang berusia 40-an dengan citra yang serupa akan cocok memerankan karakter sang laksamana.

Karakter yang bertolak belakang antara laksamana Korea dan Jepang akan menambah keseruan dari film “Hansan”.

“Kalau menurut saya, Laksamana Yi di film Hansan itu seperti air, lawannya Laksamana Wakizaka yang seperti api. Saya pikir akan menyenangkan jika saya mengarahkan konsep dua karakter seperti itu,” kata Kim.

Film “Hansan” akan diputar di bioskop Korea Selatan pada 27 Juli mendatang. Setelah “Hansan” meluncur, film ketiganya yang berjudul “Noryang” juga tengah digarap, bercerita tentang pertempuran terakhir dari perang tujuh tahun pada 1598 saat Laksamana Yi ditembak mati.

Sutradara mengatakan dia sekarang sedang bersiap untuk membuat serial TV tentang perang setelah menyelesaikan trilogi film tersebut. Drama akan membahas perspektif politik dan diplomatik perang yang menampilkan karakter seperti Raja Seonjo (penguasa Bangsa Joseon rentang waktu 1567-1608), Ryu Seong-ryong, seseorang sarjana yang hidup selama pemerintahan sang raja, serta Jenderal Angkatan Darat Tiongkok. (mg2)

Back to top button