Hadirkan Produk Energi Terbarukan, Solusi Hemat Biaya Listrik Bulanan

INDOPOSCO.ID – PT Simed Prakarsa Indonesia terus melakukan edukasi pasar dengan menghadirkan produk energi terbarukan. Terlebih pada dua tahun terakhir saat pandemi Covid-19 menyerang dunia, tak terkecuali Indonesia.
Di sini, masyarakat dengan dukungan kebijakan dari pemerintah sudah mulai menggunakan panel listrik tenaga surya untuk menghemat biaya listrik bulanan. Apalagi, situasi pandemi mengharuskan banyak orang melakukan WFH serta meningkatnya penggunaan listrik di beberapa segmen bangunan komersial seperti rumah sakit.
Hal ini dilihat sebagai peluang untuk meningkatkan penjualan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang sangat membantu konsumen Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengurangi tagihan listriknya. Prinsip penghematan dari PLTS adalah mengurangi penggunaan listrik dari PLN pada siang hari.
Simed Prakarsa Indonesia mencatat lebih dari 350 ribu watt atau 350 kW PLTS terjual di tahun 2021. Ini dengan meluncurkan produk terbaru, yaitu Modul Surya Half-Cell Monocrystalline 410 WP yang memiliki efisiensi hingga 20,3 persen. Desain yang lebih estetik diharapkan penjualan PLTS akan naik di 2022.

Direktur PT Simed Prakarsa Indonesia, Dewi Rulan mengatakan, sumber energi utama yang digunakan saat ini adalah listrik yang sumbernya bahan bakar fosil yang makin langka. Jika barang makin langka, otomatis harga listrik juga naik.
“Kalau dibilang jualan, ya kurang cocok. Mungkin lebih tepatnya investasi solar panel adalah investasi terbaik saat ini karena sumber energinya terbarukan dan tidak bisa habis,” ujarnya pada pameran IndobuildTech di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (17/11/2021).
Untuk jangka panjang, bukan hanya balik modal, tapi juga untung karena solar panel bisa bekerja hingga 25 tahun atau lebih. Sementara BEP (Break Even Point) dari investasi solar panel sekitar 7-8 tahun. PLTS bukan hanya menyasar segmen residensial seperti rumah sakit, tapi juga segmen bangunan komersial.
Untuk segmen residensial, HiCELL menyediakan paket 1.000 watt hingga 10.000 watt. Sedangkan untuk segmen bangunan komersial bisa menyesuaikan kebutuhan seperti 150.000 watt atau di atasnya. (arm)