Gaya Hidup

Karya Seni Dalam Bentuk Busana dari Loewe

INDOPOSCO.ID – Perancang busana Jonathan Anderson memberikan pengalaman menyaksikan pagelaran busana serupa dengan pameran karya seni kontemporer. Anderson, yang merupakan direktur kreatif untuk jenama mewah Loewe, nampak ingin bereksperimen dengan aneka bentuk dan bahan selain kain, untuk dijadikan sebagai bagian dari busana karyanya.

Anderson menampilkan koleksi dengan komposisi yang tidak lazim, yang dapat membuat penonton mengernyitkan dahi. Tetapi bagi para pecinta seni kontemporer, apa yang dilakukan oleh Anderson merupakan sebuah konsep fesyen yang penuh dengan karya seni.

Pagelaran busana itu diselenggarakan di equestrian La Garde Républicaine, sebuah gedung untuk berkuda bersejarah yang terletak di tengah kota Paris, Prancis, sebagai bagian dari rangkaian acara Paris Fashion Week Spring Summer 2022 pada Jumat (1/10) waktu setempat.

Gedung besar itu terlihat polos, tidak dihiasi dengan ornamen apa pun, hanya dilengkapi dengan kursi yang warnanya senada dengan lantai. Tujuan Anderson adalah supaya koleksi rancangannya menjadi satu- satunya fokus dalam gedung itu, tanpa ada hal lain yang bisa mencuri perhatian penonton.

Para model menaiki tangga dari sebuah lubang di lantai sebuah set kayu pinus, beberapa dengan rambut berwarna-warni yang menutupi mata mereka. Tiga model pertama tampak mengenakan tube dress hitam yang dilengkapi dengan struktur logam yang dipasang di bagian dalam pakaian. Masing-masing logam membentuk geometris tiga dimensi yang berbeda di bagian perut, bahu serta pinggul.

Apabila 3 koleksi pertama ini sudah mampu membuat dahi mengernyit, maka koleksi berikutnya akan berhasil membuat penontonnya menganga terkejut.

“Dengan cara yang aneh, saya ingin membuat koleksiku membuat orang histeris. Tentu ada ketegangan saat orang melihat koleksi ini, karena ini akan jadi momen yang aneh,” tutur Anderson seperti dikutip Antara, Sabtu (2/10/2021).

Anderson tidak segan-segan memasang kawat di sudut di bawah tube dress dari bahan rajutan. Ada pula beberapa koleksi tube dress tie- dye semata kaki yang dipadu dengan pelat logam, yang mengingatkan pada jam leleh Salvador DalĂ­. Anderson juga memanjakan mata para pecinta fesyen dengan aneka sepatu bertumit dengan aksentuasi unik.

Pertunjukan mode yang serupa dengan pertunjukan seni ini memperlihatkan aneka variasi desain yang di luar kebiasaan. Ada jas hujan dengan cangkang kura-kura dari kuningan yang dipalu di bagian belakang. Ada model yang mengenakan busana seperti Tinkerbell dari cerita Peterpan namun dengan tonjolan bahu seperti sayap. Namun, Anderson juga menunjukkan gaun anggun bergaya neo-Yunani.

Ada oversized jaket warna hijau zaitun yang disulap menjadi gaun pendek, namun menjadi lebih tidak biasa karena dilengkapi dengan pelat kuningan di bagian dada sampai perut.

Pagelaran busana Anderson ini mencapai klimaks pada saat model menampilkan busana yang dilengkapi dengan pelat payudara transparan yang menempel pada gaun mini.

Anderson juga menjadikan bahan kain biasa seperti chiffon, menjadi bagian dari busana yang tidak biasa. Baju tanpa lengan berwarna putih dipadu dengan celana kembung dari bahan chiffon. Sebuah konsep untuk mengganti celana tracksuit dengan bahan lain.

Aderson mengatakan ini sebagai “membuat hal normal menjadi luar biasa”.

“Kita baru saja mengalami pandemi, dan saat ini kita harus keluar dengan ide yang berbeda. Saya rasa ini merupakan waktu untuk bereksperimen, momentumnya sangat pas. Apabila Kamu ingin mengulang waktu-waktu yang hilang akibat pandemi, Kamu harus mengisi momentum itu dengan melahirkan estetika gaya baru,” ucap Anderson dalam keterangan resminya dikutip dari laman WWD.

Menurut pengakuannya sendiri, koleksi rancangannya kali ini tergolong neurotik serta psikedelik, dengan sentuhan surealisme. Ia menyebut koleksi rancangannya kali ini sebagai koleksi yang sensasional.

Sejumlah kritikus mode bahkan menyebut karya Anderson untuk Loewe kali ini mampu memperkuat reputasi Anderson sebagai salah satu inovator mode sejati serta pemain sandiwara yang berani. Cara Anderson menampilkan fesyen sejajar dengan dunia seni, membuat rumah mode asal Spanyol ini diasosiasikan dengan keterampilan seni dengan dimensi yang baru.

Sementara beberapa kritikus mode mengatakan koleksi Loewe kali ini adalah salah satu koleksi yang abstrak namun seksi. Banyak hal yang tidak lazim digunakan oleh Anderson sebagai bagian dari koleksi busana Loewe, akan tetapi menjadi hal yang sangat keren pada saat digunakan para model.

Aksesori yang menarik perhatian termasuk sepatu kets tembus pandang yang nampak seperti terbuat dari lilin lebah atau beeswax, sepatu bot yang terbuat dari bahan kain teddy bear yang cerah, serta sandal bertumit yang menggunakan aneka benda “siap pakai”.

Sebut saja ada tumit sandal berbentuk seperti lilin ulang tahun, mawar bertangkai pendek, botol cat kuku, atau telur pecah dengan kuning telur yang tumpah hingga sabun batangan. Aneh namun menarik.

Dalam sebuah wawancara dengan sebuah majalah fesyen dan budaya, Anderson menyampaikan kalau ia mendapat banyak inspirasi untuk koleksinya kali ini dari lukisan karya Pontormo.

“Bagiku ini adalah pagelaran busana yang sesungguhnya. Saya sudah bekerja untuk Loewe selama hampir 8 tahun, dan saya merasa saat ini merupakan waktu untuk saya mencoba ranah baru dimana saya dapat menjadikan suatu karya bisa di reinterpretasikan,” ucap Anderson. (mg2)

Back to top button