Gaya Hidup

Masker Renggang Bisa Rusak Lapisan Terluar Kulit

INDOPOSCO.ID – Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, dr. Arini Astasari Widodo, Sp. KK mengingatkan Anda agar tidak menggunakan masker yang renggang karena dapat merusak lapisan kulit terluar atau skin barrier.

“Jika pakai fabric mask jangan yang renggang seperti linen kan renggang karena kalau yang renggang lebih bertekstur, lebih tergesek-gesek kulitnya, barrier- nya akan rusak,” tuturnya, pada sebuah acara daring, ditulis Antara, Jumat (1/10).

Arini yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) itu menyarankan Kamu memilih masker dengan ukuran pas artinya tidak begitu ketat maupun longgar.

Sebelum menggunakan masker, sebaiknya bersihkan dulu wajah dan menjadi pilihan bagus apabila Kamu juga menggunakan serum wajah untuk meningkatkan barrier kulit. Kamu juga sebaiknya tidak lupa mengganti masker setiap minimal 4 jam sekali.

Menurut Arini, pemakaian masker dapat menyebabkan microbiome kulit berubah. Microbiome berperan penting dalam barrier kulit sehingga membuatnya tampak sehat dan bercahaya, mengurangi kemungkinan Kamu terkena eksim, jerawat serta semua peradangan kulit.

“Biasanya dapat ventilasi udara, microbiome bercampur tentu kalau ngomong ada ludahnya, napas serta lain sehingga microbiome berubah. Kita harus kembalikan lagi,” tutur ia.

Disaat microbiome tidak seimbang, efek baru akan muncul bila terjadi kerusakan pada skin barrier yang ditandai kulit terasa seperti ketarik, serta perlahan muncul iritasi, kulit jadi merah- merah dan gatal. Maskne atau jerawat serta iritasi akibat pemakaian masker merupakan salah satu kondisi akibat ketidakseimbangan ini.

“Orang dengan bakat seperti eksim atopik, penyakit psoriasis kalau microbiome enggak seimbang akan semakin parah atau kambuh. Penting banget tiap hari harus merawat microbiome,” tutur Arini.

Untuk mengembalikan keseimbangan sekaligus menjaga kesehatan microbiome yang merupakan mikroorganisme ini, ada beberapa cara yang dapat Kamu lakukan antara lain tidak menggosok-gosok kulit dengan kasar, hati-hati mengenakan bahan mengandung alkohol serta pH tinggi, mengenakan tabir surya karena sinar ultraviolet diketahui dapat merusak microbiome dan menjaga kebersihan kulit.

“Hati-hati suka over exfoliating, terlalu banyak pakai scrub, kalau skincare yang perlu itu yang lembut, tidak merusak mikrobiota, harus pakai moisturizer karena kalau kulit lembap lebih awet mikrobiome- nya, tetap pakai sunscreen karena UV dapat merusak mikrobiota,” jelas Arini. (mg2)

Back to top button