Badai Sitokin Pada Kasus Covid-19 Bisa Akibatkan Kematian, Kenali Gejalanya

INDOPOSCO.ID – Badai Sitokin menjadi perbincangan warganet, setelah pengakuan Deddy Corbuzier mengalami kritis setelah terpapar Covid-19 dan badai sitokin. Dokter Specialis Penyakit Dalam Sukamto Kusno mengatakan, badai sitokin adalah kondisi tidak terkontrolnya inflamasi atau peradangan (hiper inflamasi).
“Peradangan ini sistemik atau terjadi di seluruh tubuh. Ini disebabkan oleh sitokin yang berlebihan,” ujar Sukamto Kusno dalam acara daring, Kamis (26/8/2021).
Ia menjelaskan, sitokin adalah satu protein yang berperan dalam kekebalan tubuh. Dalam kondisi normal, sitokin ini membantu sistem imun dalam melawan bakteri atau virus penyebab infeksi.
“Sitokin ini protein bagus di dalam tubuh, sebagai respon peradangan karena kekebalan tubuh berjalan,” terangnya.
“Fungsi sitokin ini baik, tapi dalam keadaan tertentu seperti terjadinya peradangan. Dan badai sitokin pernah terjadi pada 1993 lalu,” imbuhnya.
Ia menuturkan, badai sitokin sendiri terjadi saat imun tubuh menyerang jaringan sel tubuh yang sehat. Akibatnya, terjadi peradangan yang luar biasa.
“Misalnya peradangan terjadi di paru-paru, ini akan menyebabkan kesulitan dalam pertukaran udara,” terangnya.
“Bahkan, akan terjadi kerusakan gagal fungsi atau gagal organ. Jadi orang akan sesak atau sulit bernapas dan bisa menyebabkan kematian,” imbuhnya.
Menurut dia, badai sitokin bisa menyerang pembuluh darah. Seperti pada kasus yang biasa masyarakat awam sebut terjadinya pembekuan atau kekentalan darah.
“Di dalam darah bisa terjadi pembekuan darah akibat reaksi badai sitokin dan bisa menyebabkan aliran darah tidak lancar,” ujarnya. (nas)