Teknologi Untuk Anak Muda Kian Dekat Dengan Literasi

INDOPOSCO.ID – Penulis Nadhifa Allya Tsana atau yang lebih dikenal dengan nama pena Rintik Sedu mengatakan bahwa saat ini, literasi menjadi semakin dekat dengan masyarakat khususnya kalangan muda berkat kehadiran teknologi.
“Semua tentang literasi(sekarang) lebih dekat dengan kita. Literasi yang sekarang lebih banyak warnanya, banyak bentuk adaptasinya, banyak formatnya. Sekarang, baca buku enggak selalu harus ke toko buku atau perpustakaan dulu,” tutur Tsana di Sarinah Jakarta Content Week, seperti dikutip Antara, Rabu (8/12/2021).
“Sekarang dunia anak muda lebih banyak di handphone, jadi sebetulnya literasi nggak hilang, bahkan menurut saya berkembang karena mereka bisa baca kapanpun dan dimanapun,” lanjutnya.
Tsana juga menceritakan bahwa 5 simpati tahun lalu, dia masih membaca buku yang warna kertasnya masih abu-abu serta kesulitan mencari teman untuk bertukar pikiran tentang buku. Berbeda dengan sekarang, lanjut Tsana, dia bisa sangat mudah menemukan teman untuk bertukar pikiran tentang buku.
“Jadi(dulu) kalau mau ngerumpiin buku kesulitan. Sekarang ngomongin buku lewat direct message(DM) juga bisa, kita punya forum di internet,” ucap Tsana.
Dengan perkembangan teknologi tersebut, Tsana merasa bahwa anak muda punya tugas penting untuk mempromosikan buku kepada orang lain. Baginya, banyak buku-buku bagus di Indonesia namun kurang dikenal oleh masyarakat.
Oleh karena itu, Tsana mengatakan bahwa dia memiliki akun Instagram khusus yakni @lefthebook berisi rekomendasi buku karya penulis lain agar anak muda semakin tertarik untuk membaca.
“Anak-anak muda ini kan suka banget diracun, racun skin care, racun makanan. Lalu, saya pikir kenapa saya gak racuni mereka dengan buku. Menurut saya mereka suka baca buku tapi mereka butuh seseorang untuk ngasih tahu buku yang bagus,” tutur Tsana.
Tsana juga memberikan tips singkat bagi anak-anak muda yang ingin mulai membaca buku, yaitu dengan meningkatkan rasa ingin tahu.
“Dimulai dari rasa keponya dulu. Kenapa orang bisa suka baca? Kenapa ya ada penulis bikin buku tentang boneka yang bisa hidup? Jadi banyakin pertanyaan kenapa,” ucap Tsana.
“Karena cuma butuh satu buku untuk membuat teman-teman jatuh cinta sama literasi,” pungkas dia. (mg4)