Menyusuri Pabrik Lighthouse Midea, Simfoni AI dan Manufaktur Berkelanjutan

INDOPOSCO.ID – Langit pagi yang cerah di Chongqing menjadi latar sempurna bagi rombongan jurnalis dari berbagai negara, mulai dari Vietnam, Indonesia, Malaysia, hingga Singapura dan Australia. Perjalanan mereka bukan sekadar eksplorasi industri biasa.

Mereka berkunjung ke Pabrik Lighthouse Midea Building Technologies (MBT), fasilitas canggih yang meredefinisi masa depan manufaktur. Tak hanya sekadar inovasi teknologi, pabrik ini memegang gelar pencapaian besar sebagai pabrik chiller pertama berbasis kecerdasan buatan (AI) yang sepenuhnya diakui oleh World Economic Forum dan McKinsey pada 2024.

Energi Surya di Atap, Nol Karbon dari Pabrik
Begitu menapakkan kaki di area pabrik, atmosfer netral karbon langsung terasa. Deretan panel surya yang membentang lebar di atap menyerap sinar matahari, mengubahnya menjadi energi bersih untuk operasional pabrik. Udara terasa segar berkat penerapan lapisan ramah lingkungan, sementara sistem chiller efisien menjaga konsumsi energi tetap optimal.

Dengan optimasi ini, fasilitas tersebut mampu menghasilkan energi setara 500 juta kWh per tahun, memenuhi hingga 40% kebutuhan listrik internal. Tak heran, pabrik ini berhasil mendapatkan sertifikasi netral karbon PAS 2060. Namun, kesan mendalam tak berhenti di sana.

Sebelum melangkah lebih jauh ke dalam pabrik, para jurnalis diajak mengunjungi instalasi solusi energi bersih MBT di tepi Sungai Yangtze. Di lokasi ini, energi terbarukan dimanfaatkan hingga kapasitas maksimal100%. Pengalaman langsung ini menjadi pembuka yang sempurna untuk memahami bagaimana teknologi inovatif MBT melebur dengan komitmen keberlanjutan.

AI + Digital Twin: Teknologi di Balik Revolusi Manufaktur
Sebagian besar keunggulan pabrik berpijak pada integrasi sistem AI dengan digital twin—sebuah teknologi yang memungkinkan kolaborasi mulus dari tahap riset hingga layanan pelanggan.

Dampaknya nyata dan signifikan: waktu desain produk turun 45%, efisiensi produksi meningkat sebesar 30%, sementara keluhan pelanggan berhasil ditekan hingga 37%. Tak hanya itu, jalur produksi otomatis dan pelacakan kualitas berbasis kode QR turut menggambarkan bagaimana keberlanjutan berjalan seiring dengan jaminan kualitas tinggi.

Menurut Luo Mingwen, General Manager MBT Chiller Product Company, pencapaian ini tidak hanya berfungsi sebagai capaian internal. Fasilitas ini adalah gambaran nyata template teknologi yang dapat diterapkan di berbagai belahan dunia. Target utamanya? Membantu mitra global untuk bertransisi menuju operasi rendah karbon secara efektif.

Meretas Kiprah Dari Chongqing ke Asia Tenggara
Bagi MBT, langkah mereka di Chongqing hanyalah permulaan. Fokus kini tertuju pada ekspansi manufaktur pintar untuk Asia Tenggara.

Taufiq Lee, General Manager MBT Asia-Pasifik, mengakui bahwa ada tantangan besar menanti, mulai dari digitalisasi rantai pasok hingga kebutuhan tenaga ahli di sektor energi hijau. Namun, jejak sukses mereka di Thailand memberi landasan kuat untuk melewati hambatan-hambatan tersebut.

Teknologi MBT telah memperkuat proses operasional di berbagai kawasan seperti Singapura, bandara utama Thailand, hingga fasilitas manufaktur di Vietnam. Setiap lokasi penerapan menghadirkan solusi nyata untuk menekan konsumsi energi dan biaya operasional sekaligus mengurangi jejak emisi karbon secara signifikan.

Ekosistem Inovasi: Mengubah Ide di Laboratorium Menjadi Solusi Nyata
Kolaborasi adalah fondasi utama dari kemajuan. MBT aktif menjalin kerja sama dengan dewan bangunan hijau, universitas, dan lembaga penelitian di Asia Tenggara.

Dengan kehadiran pusat R&D dan pelatihan yang tersebar di Indonesia, Vietnam, dan Singapura, MBT menciptakan inovasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan iklim tropis sekaligus membekali para profesional dengan keahlian di bidang energi hijau.

Salah satu inovasi mutakhirnya adalah Magboost Apex, chiller sentrifugal generasi kedua yang menggunakan bantalan magnetik. Teknologi ini mengandalkan tingkat presisi luar biasa dengan levitasi hanya 0,5 mikrometer—sepadan dengan sekitar 1/200 ketebalan rambut manusia.

Hasilnya? Konsumsi energi dapat dikurangi hingga 25% dibandingkan dengan unit konvensional. Penghematan ini berdampak signifikan: jutaan kWh energi bisa diselamatkan setiap tahunnya, biaya operasional berkurang drastis, dan emisi karbon turut ditekan.

Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan
Di tengah meningkatnya kebijakan ramah lingkungan serta lonjakan permintaan di pasar Asia Tenggara, strategi MBT semakin matang. Memperkuat kolaborasi lokal dan memperluas penerapan teknologi manufaktur pintar serta berkelanjutan menjadi fokus utama mereka.

Taufiq Lee menegaskan ambisi besar MBT untuk masa depan. “Kami ingin menghadirkan kesuksesan yang telah kami raih di Chongqing dan Thailand ke lebih banyak negara dan kawasan di Asia-Pasifik,” ungkapnya, menggambarkan visi perusahaan untuk memperluas dampak positifnya di seluruh wilayah.

Dengan pendekatan berbasis inovasi dan kolaborasi, MBT tampak siap membentuk masa depan energi hijau dan menciptakan solusi berkelanjutan yang lebih inklusif. Pandangan ini bukan hanya memajukan teknologi; ini adalah langkah nyata menuju kehidupan yang lebih baik bagi komunitas global. (ibs)

Exit mobile version