Ekonomi

SKK Migas Optimistis Target Lifting Minyak 2025 Tercapai

INDOPOSCO.ID – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) optimistis target lifting minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 605.000 barel per hari (bph) akan tercapai, didorong oleh kontribusi Medco dan Blok Cepu.

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR RI, yang membidangi energi, lingkungan hidup, dan investasi, di Jakarta, Selasa, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa realisasi lifting minyak per Mei 2025 sudah mencapai 567.900 bph (brel per hari), atau 94 persen dari target APBN.

“Kemarin baru diresmikan Cepu, itu akan naik di bulan Juli tambahannya 30.000 barel per hari sehingga sudah bisa melebihi target APBN pada Juli dan seterusnya,” kata Djoko.

Djoko menjelaskan bahwa proyeksi produksi minyak hingga akhir tahun akan beragam, bergantung pada skenario yang terjadi.

Berdasarkan proyeksi SKK Migas, untuk skenario terendah (low case), produksi diperkirakan mencapai 601.296 bph. Sementara itu, dalam skenario menengah (mid case), produksi berpotensi menyentuh 634.807 bph. Jika kondisi sangat optimal dalam skenario tinggi (high case), produksi bahkan bisa mencapai 641.807 bph.

Menurut Djoko, jika sosialisasi Peraturan Menteri (Permen) mengenai sumur masyarakat berhasil dan proyek terkait bisa onstream pada September, target 605.000 bph dapat tercapai.

“Kami berharap kalo di bulan September (sumur masyarakat) onstream, maka sudah bisa mencapai 605.000 barel oil per hari,” ujar Djoko.

Untuk menjaga momentum peningkatan ini, Djoko berharap dukungan Komisi 12 DPR RI agar dapat berdiskusi dengan ExxonMobil untuk menunda jadwal perawatan hingga Januari tahun depan.

“Jika perawatan di ExxonMobil dilakukan saat ini, produksi dapat turun drastis hingga 580.000 bph karena semua produksi harus dihentikan sementara,” ujar Djoko.

Penundaan ini dianggap krusial agar produksi dapat tetap maksimal hingga akhir tahun, terutama menjelang Januari 2026. Pada bulan tersebut, diharapkan semua sumur masyarakat sudah dapat berproduksi secara maksimal, yang akan membantu menjaga kesinambungan produksi pada 2026.

Selain itu, Djoko juga membeberkan strategi “fill the gap” untuk mencapai target 605.000 bph pada 2025. Salah satu upaya adalah dengan membuka kembali sumur-sumur ExxonMobil.

“Alhamdulillah, ExxonMobil sudah mulai membuka sumurnya. Dari empat sumur, minggu ini akan dibuka semua sehingga bisa menambah 30.000 bph. Ini akan sangat membantu ‘fill the gap’ untuk mencapai target APBN, terutama jika sumur-sumur masyarakat bisa berproduksi pada bulan Agustus,” pungkasnya. (bro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button