Ekonomi

Masuk Program Strategis Nasional, Konstruksi Proyek Gasifikasi Klaster Nias Siap Dibangun

PLN EPI

INDOPOSCO.ID – PT LNG Nias Gasifikasi melakukan proses pembersihan lahan (land clearing) sebagai awal tanda dimulainya konstruksi proyek gasifikasi klaster Nias pada Rabu (11/6/2025).

Prosesi ini diawali dengan pembersihan area dari vegetasi, puing-puing dan halangan lain yang dapat mengganggu proses konstruksi.

Langkah Special Purpose Company yang didirikan Perusahaan Listrik Negara Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama PT Berkat Samudra Gemilang Lines (BSGL) ini penting untuk memastikan bahwa proyek konstruksi pembangunan infrastruktur rantai pasok Liquefied Natural Gas (LNG) dapat berjalan lancar, aman dan sesuai dengan rencana.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara menjelaskan, proyek gasifikasi ini merupakan program strategis nasional untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional berbasis sumber energi yang lebih bersih dan efisien. Dukungan pemerintah daerah menjadi faktor krusial dalam keberhasilan proyek ini.

“Dengan target penyelesaian dalam dua tahun, proyek gasifikasi klaster Nias diharapkan menjadi titik balik dalam pemanfaatan energi yang lebih berkelanjutan, ekonomis dan modern di Sumatera Utara,” ujar Iwan.

Proyek ini akan menyediakan gas alam cair (LNG, red) untuk satu unit Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) berkapasitas 34,4 Megawatt (MW) pada tahap awal, yang kemudian akan ditingkatkan hingga mencapai kapasitas total 59,4 MW.

Pemerintah Kota (Pemkot) Gunungsitoli menyambut baik kolaborasi ini sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam membangun wilayah kepulauan.

Walikota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli menegaskan komitmen Pemkot untuk mendukung penuh pelaksanaan proyek, terutama dalam hal perizinan dan sinkronisasi tata ruang.

“Kami siap mendukung penuh proses percepatan ini karena proyek ini bukan hanya milik PLN atau Kota Gunungsitoli, tapi bagian dari proyek strategis nasional yang akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Kepulauan Nias,” tegasnya.

Manager PLN UP3 Nias, Leonard Tulus Panjaitan menjelaskan, sistem kelistrikan di Kepulauan Nias saat ini masih bersifat isolated, belum terhubung dengan jaringan listrik Sumatera.

“Total daya mampu sistem saat ini sekitar 62,9 MW, dengan beban puncak yang terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi,” tuturnya.

Proyek gasifikasi ini dirancang tidak hanya untuk memperkuat kapasitas pembangkit, tapi juga untuk menciptakan sistem kelistrikan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Penggunaan LNG sebagai bahan bakar utama akan secara signifikan menekan emisi gas rumah kaca, sejalan dengan roadmap dekarbonisasi dan target Net Zero Emission (NZE) nasional.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat, proyek ini diharapkan dapat segera memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan energi dan kualitas hidup masyarakat Nias. (rmn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button