Ekonomi

Ekonomi Jakarta bakal terdampak langsung dan tak langsung tarif Trump

INDOPOSCO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta memperkirakan ekonomi Jakarta termasuk ekspor bakal terdampak secara langsung dan tidak langsung terhadap penerapan tarif impor yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

“Dampak langsung atau tidak langsung mungkin ada. Tapi memang besarannya seperti apa, kita lihat ke depan,” kata Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin di Jakarta, Jumat.

Tarif impor diberlakukan Trump terhadap 185 negara dan wilayah, dengan besaran 10 persen yang mulai diberlakukan pada 9 April 2025. Namun, kemudian menangguhkan penerapan tarif atas produk dari 75 negara yang menyatakan kesediaan untuk bernegosiasi selama 90 hari.

“Dalam konteks dampak mungkin kita lihat nanti seperti apa karena biasanya dalam ekspor, impor seperti ini selain pemerintah juga ada peran bisnis. Karena kan biasanya interaksi antara eksportir, importir itu adalah business to business (hubungan bisnis),” jelas Hasanudin.

Dia mengatakan perekonomian Jakarta termasuk ekspor saat ini belum terdampak secara langsung karena masih masa negosiasi pemberlakuan tarif impor.

Adapun nilai ekspor Jakarta pada Maret 2025 mencapai 1,39 miliar dolar AS atau turun 8,13 persen dibandingkan Februari 2025. Penurunan ini disebabkan penurunan ekspor pada sektor nonmigas sebesar 124,56 juta dolar AS (minus 8,27 persen), kendati demikian ekspor migas tumbuh sebesar 1,94 juta dolar AS (134,14 persen).

Penurunan ekspor nonmigas disebabkan oleh kontraksi nilai ekspor pada seluruh sektor di periode ini. Sektor industri pengolahan mengalami penurunan sebesar 115,27 juta dolar AS (minus 7,94 persen), diikuti oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mengalami penurunan sebesar 9,25 juta dolar AS (minus 16,99 persen).

Lalu, sektor pertambangan dan lainnya yang mengalami penurunan sebesar 0,04 juta dolar AS (minus 99,99 persen) persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Karena ini masih di bulan Maret, belum terlihat dampak terkait dinamika tarif impor di Amerika Serikat. Menurut informasi, masih ada penangguhan selama 90 hari untuk negosiasi,” kata Hasanudin.

Kendati demikian, ekspor tahunan (year-on-year) mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 21,48 persen dibandingkan dengan nilai ekspor Maret 2024. Peningkatan ekspor tahunan ini disebabkan oleh peningkatan ekspor nonmigas sebesar 244,54 juta dolar AS (21,50 persen) dan ekspor migas sebesar 0,45 juta dolar AS (15,25 persen). (gin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button