Ekonomi

Asosiasi KEMBERIN Tegaskan Komitmen Stakeholder Generasi Muda Mendukung Pariwisata Berkelanjutan Indonesia

INDOPOSCO.ID – Asosiasi KEMBERIN (Kembali Berwisata Indonesia) menyelenggarakan acara Silaturahmi dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Kamis (24/4/2025).

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta dari seluruh Indonesia, terdiri dari pengurus pusat (DPP), anggota, komunitas, perwakilan pemerintah, pelaku industri pariwisata, hingga kalangan media.

Kegiatan Rakernas tahun ini mengusung tema besar “Sinergi Inovasi & Digitalisasi untuk Mendorong Transformasi Pariwisata Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045”. Tema ini mencerminkan komitmen Asosiasi KEMBERIN untuk memperkuat peran generasi muda dalam mendukung pembangunan pariwisata nasional yang lebih adaptif, inklusif, dan berkelanjutan.

“Tujuan pelaksanaan acara ini adalah untuk penguatan koordinasi dan komunikasi antara pengurus DPP dan anggota aktif Kemberin, juga untuk membangun kolaborasi dan relasi antar sesama anggota Kemberin di seluruh Indonesia,” ujar Ketua Panitia Acara, Wahyu Hidayat.

Acara ini diawali dengan sambutan dan pembicara utama dari Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Ika Kusuma Permana Sari.

“KEMBERIN berpotensi menjadi mitra strategis dalam mendorong percepatan pemulihan dan transformasi sektor pariwisata, sejalan dengan berbagai program unggulan Kementerian Pariwisata. Kami berharap dapat terus berkolaborasi dengan KEMBERIN dalam mewujudkan pariwisata Indonesia yang berdaya saing global dengan meningkatkan kualitas pelaku usaha muda di bidang pariwisata,” jelas Ika.

Tokoh muda inspiratif seperti Zita Anjani selaku Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata juga berkesempatan mengisi sharing session untuk memantik semangat kepada generasi muda di bidang pariwisata untuk turut bergerak dan aktif dalam menyuarakan tentang pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

“Digital tourism saat ini memegang peranan sangat penting untuk mengelola, mempromosikan, dan juga meningkatkan pengalaman pariwisata yang lebih efektif,” ucapnya.

Rangkaian ini juga diwarnai dengan penandatanganan kerja sama strategis antara Asosiasi KEMBERIN dengan program Asuransi Saling Jaga by KitaBisa, serta sesi presentasi dari beberapa sponsor pendukung, yaitu Ken Dedes yang merupakan toko oleh-oleh dari Malang, UOB, Citilink, Tourin.id yang merupakan marketplace tour ke luar negeri, Prime Play yang merupakan penyedia layanan inflatable games, dan Zurich.

Terdapat sesi talkshow yang menjadi sorotan dalam kegiatan ini. Sesi talkshow pertama menghadirkan tema Tren dan Tantangan Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia. Sesi ini menghadirkan narasumber dari Asisten Deputi Perancangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan Marketing Insight and Policy Division Head Garuda Indonesia. Diskusi difokuskan pada isu penting terkait strategi pembangunan destinasi ramah lingkungan, peran industri dalam mendukung green tourism.

Sesi talkshow kedua mengusung tema Peran Generasi Muda sebagai Penggerak Industri Pariwisata. Narasumber terdiri dari Reza Permadi selaku Dosen Destinasi Pariwisata, BINUS University, Maria Risa Puspitasari selaku SVP of Brand Marketing tiket.com, dan Eddy Prastiyo selaku Direktur Operasional PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Para narasumber berbagi pandangan tentang pentingnya inovasi, kolaborasi, serta aksi nyata yang perlu dilakukan oleh generasi muda dalam bentuk dukungan terhadap praktik pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Di siang hari, acara dilanjutkan dengan agenda Rakernas yang membahas evaluasi program kerja tahun 2024, penyusunan rencana kerja 2025, serta penguatan struktur dan arah strategis Asosiasi KEMBERIN ke depan di tahun terakhir kepengurusan periode Ketua Umum Sean Richard Bangun.

Ketua Umum KEMBERIN, Sean RIchard Bangun, dalam refleksinya menyampaikan, tahun ini pemerintah sedang gencar bicara efisiensi. Sebagian mungkin cemas dan khawatir, tapi KEMBERIN memilih untuk tetap optimisti.

“Kami percaya transformasi pariwisata butuh kolaborasi, bukan kompetisi. Butuh inovasi, bukan stagnasi agar semua pelaku usaha bukan hanya bisa bertahan dalam kondisi, tapi bisa membuat lompatan baru untuk masa depan industry,” kata dia. (ibs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button