Pertamina Drilling Rampungkan 5 Sumur JOB Tomori Lebih Cepat 50 Hari dari Target

INDOPOSCO.ID – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) berhasil menyelesaikan pengeboran lima sumur di Wilayah Kerja (WK) Joint Operating Body (JOB) Tomori.
Lima sumur JOB Tomori di Blok Senoro-Toili, Provinsi Sulawesi Tengah ini rampung lebih cepat 50 hari dari target. Proyek yang semula ditarget rampung dalam 210 hari ini berhasil dituntaskan hanya dalam 160 hari dengan menggunakan RIG PDSI#04.3/N110-M dengan kapasitas 1.500 HP.
Adapun 5 sumur tersebut adalah SNR-15RE (Re-Entry), SNR-16, SNR-18, SNR-19 dan SNR-20, yang mana 4 di antaranya merupakan sumur pengembangan (development) dan satu sumur Re-Entry yang lebih kompleks.
Pengeboran empat sumur development telah dilaksanakan sejak Mei-Desember 2024. Sementara pengerjaan sumur Re-Entry dimulai pada Desember 2024 dan masih berlangsung hingga saat ini.
Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita mengapresiasi kinerja tim operasi dilapangan. Menurutnya, ini adalah pencapaian luar biasa dari tim Pertamina Drilling dan seluruh pihak yang terlibat di JOB Tomori.
“Keberhasilan ini menunjukkan komitmen kami untuk terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam setiap operasi pengeboran,” tutur Avep, dalam keterangannya, Kamis (27/2/2025).
Kedalaman rata-rata kelima sumur tersebut berkisar antara 2.100-2.700 meter MD (Measured Depth). Kompleksitas tantangan dalam pengeboran sumur-sumur ini tidak menghalangi tim Pertamina Drilling untuk bekerja dengan optimal.
Pertamina Drilling mendukung penuh program-program Asta Cita Presiden Prabowo dan siap mewujudkan Indonesia swasembada energi.
“Kami berharap, keberhasilan ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh tim Pertamina Drilling untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan industri migas Indonesia,” kata Avep.
Budaya keselamatan yang kuat terlihat pada penerapan budaya keselamatan yang menjadi kunci untuk mencegah terjadinya insiden dan memastikan seluruh pekerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman. Pertamina Drilling juga memanfaatkan teknologi terkini dalam pengeboran ini.
Dalam project ini, Pertamina Drilling mencatat Total Recordable Incident Rate (TRIR) sebesar 0 selama proyek ini berjalan. Artinya, tidak ada insiden yang menyebabkan cedera atau kerugian yang signifikan selama 3.839 jam kerja yang telah dilakukan.
“Keselamatan adalah prioritas utama kami. Kami memastikan seluruh pekerja dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang memadai dan mengikuti prosedur kerja yang aman,” ujar Avep.
Terpisah, Direktur Operasi Pertamina Drilling, Aziz Muslim menyampaikan, salah satu faktor kunci keberhasilan proyek ini adalah minimnya Non-Productive Time (NPT) atau waktu tidak produktif. Total NPT untuk 5 sumur ini hanya 0,33 persen atau setara dengan 12,5 jam.
“Angka ini tergolong sangat rendah dari target 0,91 persen dan menunjukkan tingkat efisiensi operasional yang tinggi. NPT yang rendah ini adalah hasil dari perencanaan yang matang, koordinasi yang baik dan penerapan teknologi yang tepat,” katanya.
Keberhasilan Pertamina Drilling dalam menyelesaikan proyek ini lebih cepat dan efisien dari yang direncanakan menunjukkan beberapa poin penting, di antaranya perencanaan yang matang.
Ke depan Pertamina Drilling diharapkan dapat terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja operasionalnya, serta berkontribusi secara signifikan dalam mendukung target produksi migas nasional. (srv)