Ekonomi

Semester I-2024, UT Catat Pendapatan Bersih Konsolidasian Perseroan Rp64,5 Triliun

INDOPOSCO.ID – PT United Tractors Tbk (UT) menyampaikan paparan publik dalam rangkaian acara Public Expose Live 2024 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada beberapa hal yang disampaikan pada kesempatan itu.

Direktur United Tractors Iwan Hadiantoro pada kesempatan itu memaparkan kinerja keuangan Perseroan, segmen usaha mesin konstruksi, segmen usaha kontraktor penambangan, segmen usaha pertambangan batubara hingga sejumlah peristiwa penting yang dialami.

“Sampai dengan semester I tahun 2024, pendapatan bersih konsolidasian Perseroan berada di angka Rp64,5 triliun atau turun 6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023,” ujar Iwan, dalam keterangannya, Jumat (30/8/2024).

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batu bara, yang ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs menyebabkan penurunan laba bersih Perseroan 15 persen menjadi Rp9,5 triliun dari Rp11,2 triliun di semester I 2023.

Kemudian untuk segmen usaha mesin konstruksi, hingga Juli 2024, volume penjualan alat berat komatsu di angka 2.515 unit atau turun 29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 3.551 unit.

Untuk segmen usaha kontraktor penambangan, hingga Juli 2024, PAMA mencatat peningkatan volume produksi batubara 18 persen dari 71 juta ton menjadi 84 juta ton, dan peningkatan volume pekerjaan pemindahan tanah 12 persen dari 625 juta bcm menjadi 699 juta bcm, dengan rata-rata stripping ratio 8,4 kali.

Selain itu, PT Tuah Turangga Agung juga telah menjual batubara 8,5 juta ton, termasuk 2,0 juta ton batubara metalurgi. Angka ini naik 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penjualan setara emas dari PT Agincourt Resources sampai dengan Juli 2024 mencapai 128 ribu ons, atau naik 2 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 126 ribu ons.

Sedangkan penjualan bijih nikel dari PT Stargate Pasific Resources tercatat 1 juta wet metric ton (wmt), yang terdiri dari 496 ribu wmt saprolit dan 602 ribu wmt limonit. Pada segmen usaha industri konstruksi dijalankan oleh ACSET membukukan pendapatan bersih Rp1,1 triliun sampai dengan Juni 2024.

Tak hanya itu, Perseroan saat ini mengoperasikan fasilitas PLTA aliran sungai langsung, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Kalipelus – 0,5 MW di Jawa Tengah dan PLTM Besai Kemu – 7 MW di Lampung yang telah beroperasi di Januari 2024.

Ada juga beberapa peristiwa penting yang dicatatkan, di antaranya Perseroan melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN) telah melakukan pengambilbagian atas 49,6 persen saham baru yang dikeluarkan oleh PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) senilai USD51,9 juta pada 3 Januari 2024.

“Selain pencapaian bisnis Perseroan, kami juga memberikan perhatian yang lebih besar dalam strategi diversifikasi bisnis UT untuk mewujudkan bisnis yang berkelanjutan,” tuturnya. (rmn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button