Ekonomi

Kenaikan Harga Pertamax Series, Begini Penjelasan Legislator

INDOPOSCO.ID – Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan, saat ini Pertamina layak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, seperti Pertamax series. Pasalnya, sejak Maret BUMN tersebut sudah menahan harga, meskipun harga minyak dunia tengah melonjak.

Menurutnya, penyesuaian harga Pertamax bisa dilakukan, agar tidak semakin membebani APBN dan kondisi keuangan Pertamina.

“Jelas membebani APBN dan cashflow Pertamina, karena impor BBM dilakukan oleh Pertamina dan harus menunggu waktu cukup lama sampai mendapatkan kembali kompensasi dari pemerintah atas BBM yang diimpornya,” ujar Eddy melalui gawai, Rabu (31/7/2024).

“Karena itulah, penyesuaian harga BBM nonsubsidi bisa dilakukan, tentunya dengan memperhatikan daya beli masyarakat,” imbuhnya.

Dia berharap, agar kenaikan tidak menjadikan disparitas harga antara BBM nonsubsidi dan BBM subsidi semakin besar. Yang perlu diperhatikan, lanjutnya, bahwa mayoritas konsumsi BBM bukan terhadap BBM nonsubsidi, namun BBM dalam bentuk jenis bahan bakar tertentu (JBT) dan jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP), yakni BBM subsidi.

Oleh karena itu, masih ujar dia, alangkah baiknya jika pengaturan pembelian BBM subsidi juga dilaksanakan segera. Sehingga volume BBM subsidi bisa berkurang dan masyarakat dari kalangan ‘mampu’ akan membeli BBM nonsubsidi

“Perbedaan disparitas yang tidak terlalu lebar memang penting. Tetapi yang lebih penting adalah pengaturan agar pembelian BBM subsidi oleh kalangan publik yang masuk kategori tertentu saja, seperti masyarakat ekonomi lemah, UMKM, ojek, angkot, dan sebagainya,” terangnya.

Hal yang sama diungkapkan Anggota Komisi VII Sartono Hutomo. Ia mengatakan, sudah sepantasnya Pertamina melakukan penyesuaian harga Pertamax series. Karena jika Pertamina terus menahan harga, justru membuat potensi pemasukan negara bisa berkurang karena profitabilitas Pertamina yang menurun.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa kesehatan finansial Pertamina harus terjaga, karena BUMN tersebut berperan penting menjaga ketahanan energi nasional.

“Penyesuaian harga BBM nonsubsidi diperlukan untuk menjaga stabilitas keuangan Pertamina,” ujar Sartono.

Saat ini, menurut dia, adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi dan menyesuaikan harga BBM nonsubsidi.

“Alasan utamanya adalah untuk menjaga keseimbangan antara biaya produksi dan harga jual. Agar Pertamina dapat terus beroperasi secara sehat,” katanya.

“Penyesuaian harga juga akan membantu mencegah potensi kerugian yang lebih besar, jika harga minyak dunia terus meningkat atau Rupiah semakin terdepresiasi,” imbuhnya.

Ia meminta, bahwa kenaikan harga harus dilakukan dengan bijak. Dengan tetap memperhatikan daya beli masyarakat, agar tidak terjadi gejolak sosial. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button