Tekan Emisi dan Dukung Capaian NZE 2060, PLN EPI Dorong Upaya Co-firing

INDOPOSCO.ID – PT Perusahaan Listrik Negara Energi Primer Indonesia (PLN EPI) terus mendorong upaya co-firing guna menekan emisi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara dan mendukung capaian target net zero emission (NZE) di 2060.
Salah satu yang dilakukan PLN EPI di sini adalah memaksimalkan penggunaan biomassa, sebagai alternatif pengganti batubara. Itu dilakukan dengan mendorong budidaya tanaman Indigo Vera, sebagai bahan baku biomassa yang nantinya dikirim ke PLTU.
Dalam hal budidaya tanaman Indigo Vera ini, PLN EPI mengambil dua desa, yakni Desa Gombang dan Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan mengatakan, terhitung sejak Februari 2023, itu sudah ada 100 ribu bibit pohon Indigo Vera yang ditanam di dua desa tersebut. Targetnya panen dapat dilakukan selama dua tahun.
“November nanti ada lagi tahap ketiga, dengan jumlah 50 ribu bibit pohon,” ujarnya, dalam acara “Site Visit & Media Gathering”, pada Kamis-Jumat (25-26/7/2024) di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sesuai rencana yang dicanangkan, setiap 50 ribu pohon yang ditanam bisa menghasilkan 300 ton biomassa dalam bentuk saw dust setiap tahun. Ke depan, biomassa yang dihasilkan akan didistribusikan untuk kebutuhan PLTU Pacitan.
“Targetnya menghasilkan 300 ton per tahun per 50 ribu pohon. Kebutuhannya biomassa 8 ribu ton per bulan untuk PLTU Pacitan,” tegas Mamit.
Di sini, PLN EPI akan membeli batang pohon yang akan dijadikan biomassa dari masyarakat desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang saat ini proses pembentukannya sedang berlangsung.
“Dengan adanya BUMDes itu nanti, maka akan dilakukan koordinasi terkait dengan teknisnya. Tapi nanti yang mengelola adalah BUMDes,” katanya.
Sementara itu, Lurah Desa Gombang Supriyanto mengaku bahwa warganya sangat menyambut baik hal ini. Terutama terkait adanya pembibitan tanaman Indigo Vera yang diprogramkan untuk bahan baku biomassa.
“Selain rantingnya dapat dijadikan biomasa, daunnya juga dapat dijadikan untuk pakan ternak. Kalau dulu ranting itu kalau ada hanya dibakar oleh masyarakat, tapi sekarang sudah ada semua nilai jualnya,” pungkasnya. (rmn)