Ekonomi

Akuisisi Blok Migas Potensial, Bukti Kemampuan Anak Bangsa

INDOPOSCO.ID – Jelang ulang tahun ke-66 Pertamina, pengamat energi Hanifa Sutrisna menilai positif kinerja BUMN tersebut. Termasuk sektor hulu, yang berhasil mengakuisi blok-blok migas potensial, baik di dalam maupun luar negeri. Seperti pengambilalihan saham Shell di Blok Masela dan perpanjangan kontrak pengelolaan Blok Menzel Ledjmet Nord (MLN) Aljazair selama 35 tahun ke depan.

Menurut Hanifa, pengambilalihan tersebut membuktikan kemampuan anak bangsa. Tidak hanya Pertamina sebagai industri migas nasional, tetapi juga kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang memang berkualitas. “Ini bukti kemampuan anak bangsa. Termasuk sumber daya manusia (SDM) Pertamina yang memang unggul di kawasan ASEAN,” kata Hanifa kepada media, Senin (4/12/2023).

Berbagai perusahaan migas di Asia Tenggara, jelas Hanifa, juga mengakui keandalan SDM Pertamina. Termasuk Petronas, Vietnam Oil, dan perusahaan migas Thailand. “Jadi tidak ada keraguan bagi saya kemampuan SDM Pertamina yang lebih unggul di kasawan Asia Tenggara,” ujar Hanifa.

Terkait pengambilalihan blok yang Masela dan MLN Aljazair itu sendiri, Hanifa berharap bisa menjadi oportunitas keikutsertaan Pertamina dalam pengelolaan blok tersebut. Diharapkan, ke depan akan semakin memperkuat ketahanan energi nasional. “Jadi, apa yang sudah dilakukan oleh Nicke sudah sangat luar biasa. Meski tentu saja harus terus ditingkatkan, agar bisa menuju ketahanan energi nasional,” kata dia.

Akuisisi tersebut, lanjut Hanifa, juga menjadi bukti keberhasilan Pertamina selama dinakhodai Nicke Widyawati. Apalagi, kinerja sektor hulu tersebut juga dibarengi dengan kinerja finansial perusahaan, yang berhasil meraih laba bersih Rp 60 T pada 2022 lalu. Bahkan, pada semester pertama 2023, Pertamina juga sudah meraup laba Rp37 T.

Terpisah, anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo juga menilai positif. Terkait pengambilalihan saham Blok Masela misalnya, Sartono berharap Blok Masela mendukung kemandirian ketahanan energi nasional. Sedangkan dari sisi ekonomi, diharapkan bisa memberikan efek domino kepada masyarakat. “Meski tentu saja, imbuhnya, harus memakai anggaran secara efisien dan efektif ditinjau dengan studi yang komperehensif sebelumnya,” kata Sartono.

Sedangkan mengenai ekspansi ke MLN Aljazair, Sartono berharap dapat mengoptimalkan pasokan energi dalam negeri. Tentunya, jelas Sartono, harus disertai kehati-hatian karena investasi yang dikeluarkan cukup besar. “Operasi yang di luar teritorial, tentu diharapkan lebih mengoptimaklan yang ada di dalam negeri, karena pastinya regulasinya juga menguntungkan di Indonesia,” pungkas Sartono. (ibs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button