Ekonomi

Antisipasi Risiko, Simulasi RTD Bendungan TSF Martabe Digelar Sesuai Regulasi

INDOPOSCO.ID – PT Agincourt Resources (PTAR) menggelar simulasi Rencana Tindak Darurat (RTD) bendungan tailings storage facility (TSF) Martabe sesuai regulasi pemerintah pada 6 Juli 2023 lalu. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan BPBD Tapanuli Selatan.

Kalak BPBD Tapanuli Selatan, Umar Halomoan Daulay mengatakan, simulasi RTD ini dapat menjadi wadah edukasi dan membangun budaya siap siaga agar risiko bencana dapat dikurangi. Dalam simulasi ini, BPBD Tapanuli Selatan menjadi leading sector pelaksanaannya.

“Simulasi RTD berjalan baik berkat dukungan masyarakat, TNI/Polri, serta PTAR. Dari rangkaian sosialisasi hingga simulasi, masyarakat diharapkan dapat memahami tugas dan tanggungjawabnya jika bencana terjadi,” ujar Umar.

Di sini, PTAR telah melakukan sosialisasi RTD kepada masyarakat, sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 27 Tahun 2015 tentang Bendungan. Referensi lain regulasi pemerintah yang dijadikan pedoman RTD yakni UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis mengatakan, dalam menjalankan aktivitas pertambangan, Perusahaan selalu memprioritaskan keamanan penempatan tailings. Melalui serangkaian tindakan komprehensif, Perusahaan berupaya memastikan risiko yang berkaitan dengan TSF Martabe dapat dikurangi.

“Kami telah menyusun dan menyiapkan RTD secara matang dan cermat, sehingga saat terjadi keadaan darurat dapat dilakukan tindakan pencegahan secara cepat, tepat dan efektif,” kata Rahmat.

RTD menjadi pegangan Perusahaan dalam penanganan keadaan darurat apapun. Isi RTD mencakup pengamanan bendungan serta penyelamatan masyarakat dan lingkungan. Dari sisi keamanan, jarak TSF ke pemukiman masyarakat dihalangi oleh bukit dan lembah yang menjadi ‘perisai’ alami jika terjadi luapan air.

Sementara itu, Kepala Lingkungan 2 Desa Wek 3, Makmur Jebua mengatakan, simulasi RTD sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk menumbuhkan kesiapsiagaan ketika bencana datang. Sebanyak 22 warga Desa Wek 3 terlibat dalam simulasi RTD.

“Kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi warga kami, supaya kami lebih antisipatif. Kami juga tahu kami harus ke mana dan melakukan apa ketika bencana terjadi,” kata Makmur. (arm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button