• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Presiden Bank Dunia Sebut Ekonomi Global “Sangat Dekat” dengan Resesi

Ali Rachman Editor Ali Rachman
Jumat, 14 Oktober 2022 - 15:23
in Ekonomi
Ilustrasi - Pertemuan Tahunan IMF-WB 2022. Foto: Antara/Satyagraha

Ilustrasi - Pertemuan Tahunan IMF-WB 2022. Foto: Antara/Satyagraha

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan ekonomi global “sangat dekat” dengan resesi, karena inflasi tetap tinggi, suku bunga naik, dan beban utang yang meningkat menghantam negara-negara berkembang, Kamis (13/10).

“Kami telah menurunkan perkiraan pertumbuhan 2023 kami dari 3,0 persen menjadi 1,9 persen untuk pertumbuhan global, itu sangat dekat dengan resesi dunia,” kata Malpass pada konferensi pers selama pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia.

BacaJuga:

FIFGROUP Borong 3 Penghargaan dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)

Stok BBM di Aceh dan Sumatera Utara Aman, Pakar Minta Penjualan Dibatasi

Best Western Premier The Hive Bersama PT WIKA Realty Resmikan New Deluxe Room

“Semua masalah yang diperhatikan orang, masalah inflasi, kenaikan suku bunga, dan pemutusan aliran modal ke negara berkembang sangat memukul orang miskin,” katanya, menyoroti penumpukan utang negara-negara berkembang, Jumat (14/10), seperti dikutip dari Antara.

“Itu adalah resesi dunia yang bisa terjadi dalam keadaan tertentu,” ujar Malpass.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada pertengahan September, Bank Dunia memperingatkan bahwa ketika bank sentral di seluruh dunia secara bersamaan menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi, dunia mungkin akan menuju resesi global pada 2023, dengan perkiraan pertumbuhan hanya 0,5 persen.

Presiden Bank Dunia mencatat pada konferensi pers bahwa pertumbuhan penduduk dunia diperkirakan sebesar 1,1 persen per tahun.

“Jadi jika pertumbuhan dunia jauh lebih lambat, itu berarti orang-orang akan mundur,” kata Malpass menjawab pertanyaan dari Xinhua.

Mengutip laporan Bank Dunia baru-baru ini, Malpass mengatakan pandemi Covid-19 memberikan kemunduran terbesar bagi upaya pengurangan kemiskinan global sejak 1990, mendorong sekitar 70 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrem pada 2020, dan perang di Ukraina mengancam akan memperburuk keadaan.

Menurut Laporan Kemiskinan dan Kemakmuran Bersama, pendapatan median global turun 4,0 persen pada tahun 2020, penurunan pertama sejak pengukuran pendapatan median dimulai pada tahun 1990.

“Jadi jika kita mengalami resesi dunia sekarang, itu juga akan menekan pendapatan rata-rata, yang berarti bahwa orang-orang di bagian bawah dari skala pendapatan akan turun,” kata Malpass.

Kepala Bank Dunia juga mencatat bahwa ia prihatin dengan konsentrasi modal di dunia di ujung atas negara-negara maju.

“Jadi itu, menurut saya, salah satu masalah yang harus dihadapi dunia untuk memungkinkan modal mengalir ke bisnis baru dan ke negara berkembang, yang akan mengubah arah kebijakan fiskal dan moneter di negara maju,” kata Malpass.

Dunia menghadapi lingkungan yang sangat menantang dari ekonomi maju, dan itu memiliki implikasi serius, bahaya bagi negara-negara berkembang, katanya. “Kekhawatiran mendalam saya adalah bahwa kondisi dan tren ini mungkin bertahan hingga 2023 dan 2024.” (mg2)

Tags: Bank Duniaekonomi globalresesi ekonomi
Berita Sebelumnya

G20 Diminta Arahkan Pemulihan Ekonomi Global

Berita Berikutnya

Hati-Hati Beberapa Daerah Terjadi Pasang Maksimum Diikuti Hujan

Berita Terkait.

fif
Ekonomi

FIFGROUP Borong 3 Penghargaan dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)

Kamis, 4 Desember 2025 - 23:43
spbu
Ekonomi

Stok BBM di Aceh dan Sumatera Utara Aman, Pakar Minta Penjualan Dibatasi

Kamis, 4 Desember 2025 - 21:32
western
Ekonomi

Best Western Premier The Hive Bersama PT WIKA Realty Resmikan New Deluxe Room

Kamis, 4 Desember 2025 - 20:35
WhatsApp Image 2025-12-04 at 18.31.00
Ekonomi

Sektor Keuangan Indonesia Siap “Level Up”, Ini Pesan Kunci dari Kemenkeu

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:13
WhatsApp Image 2025-12-04 at 18.15.51
Ekonomi

Lahir dari Kas Masjid, Begini Cikal Bakal BRI yang Berusia 130 Tahun

Kamis, 4 Desember 2025 - 18:28
WhatsApp Image 2025-12-04 at 18.06.10
Ekonomi

Tanggap Bencana, BRI Salurkan Bantuan Untuk Percepat Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Sumut-Sumbar

Kamis, 4 Desember 2025 - 17:20
Berita Berikutnya
Dwikorita-Karnawati

Hati-Hati Beberapa Daerah Terjadi Pasang Maksimum Diikuti Hujan

BERITA POPULER

  • hujan

    Hujan dan Banjir Kader KB Asahan Tetap Antar MBG 3B

    812 shares
    Share 325 Tweet 203
  • Antisipasi Cuaca Ekstrem, Jakarta Siagakan Personel dan Peralatan

    749 shares
    Share 300 Tweet 187
  • Epy Kusnandar Meninggal, Cecep hingga Ujang Preman Pensiun Beri Doa dan Penghormatan

    713 shares
    Share 285 Tweet 178
  • Wamenbud: Budaya Itu Hal Mendasar, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah Turunannya

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    795 shares
    Share 318 Tweet 199
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.