Optimalisasi PMN untuk Pengembangan Ekspor Nasional

INDOPOSCO.ID – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menandatangani pernyataan komitmen penerima investasi pemerintah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (5/1/2022).
Sebagai lembaga khusus yang memiliki mandat untuk menyediakan pembiayaan ekspor nasional dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, serta asuransi dan jasa konsultasi, LPEI mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk penguatan permodalan dan peningkatan kapasitas usaha LPEI yang telah diterima sejak tahun 2010 dengan nilai per Desember 2021 mencapai Rp28,7 triliun.
Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso menyampaikan, PMN disalurkan LPEI untuk pembiayaan dan penjaminan dalam rangka penugasan umum maupun penugasan khusus. Penugasan khusus disalurkan untuk mendukung program yang dianggap penting oleh negara.
“Bagi institusi, PMN telah membantu LPEI mampu mengakselerasi pembiayaan hingga Rp84 triliun, penjaminan termasuk PEN Rp13 triliun, Asuransi Rp11 triliun, serta penciptaan eksportir baru dan enam program desa devisa dengan 27 desa binaan,” ujarnya kepada media melalui keterangan tertulis, Kamis (6/1/2022).
Bagi negara, LPEI telah menghasilkan kontribusi PNBP untuk negara dengan total Rp1,4 triliun, keseluruhannya pada periode 2010 hingga 2021.
Selain itu, atas pembiayaan yang disalurkan pada tahun 2021, LPEI memiliki development impact seperti peningkatan investasi 2,5 kali atau Rp212 triliun, peningkatan PB 2,5 kali atau senilai Rp211 triliun, peningkatan ekspor hingga 3,6 kali atau Rp302 triliun, dan penyerapan tenaga kerja mencapai 51 orang per Rp1 miliar pembiayaan yang disalurkan LPEI.
Dengan berbagai pencapaian itu, LPEI akan terus mengoptimalkan PMN yang diterima untuk meningkatkan perekonomian negara melalui ekspor. Tahun 2022 LPEI akan kembali menyalurkan PMN sebesar Rp5 triliun kepada segmen usaha kecil menengah (UKM) secara komersial dan penugasan khusus.
“Kami akan menyalurkan PMN secara maksimal, baik yang sifatnya komersial maupun penugasan khusus seperti PKE kawasan, UKM, trade finance, maupun alat transportasi,” katanya.
Sementara dari jasa konsultasi, LPEI menargetkan program kolaborasi rumah ekspor di empat wilayah, yaitu Solo, Jakarta, Makassar dan Surabaya, serta 100 eksportir baru UKM dan 10 baru.
“Tentu, untuk tercapainya seluruh target ini tentu akan membutuhkan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem ekspor,” pungkasnya.(arm)