Tahun Ini, Pertamina Field Limau Fokus di Program Niat Mila

INDOPOSCO.ID – Pertamina Field Limau Zona 4 Subholding Upstream Regional 1-Sumatera berkomitmen tinggi dalam pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan. Salah satunya dibuktikan dengan dijalankannya program Niat Mila.
“Program Niat Mila membawahi 21 mitra binaan yang dikelola oleh Pertamina Field Limau,” kata Senior Manager Pertamina Field Limau, Zulfikar Akbar, dalam Webinar E2S bertajuk “Inovasi Program CSR Hulu Migas untuk Memperkuat Ekonomi Lokal”, Kamis (9/12/2021).
Program Niat Mila dilaksanakan di Desa Karya Mulya, Kecamatan Rambang Kapak Tengah, Kota Prabumulih. Desa ini berada di Ring 1 area operasi perusahaan. Penduduk di sana ini 804 Kepala Keluarga (KK) dengan 2.825 jiwa. Dari jumlah ini, 273 KK tergolong dalam keluarga prasejahtera dan 53,69 persen dari total penduduk lulusan SD.
Dalam program Niat Mila, Mas Pepi dan Mbak Lisa jadi andalan. Mas Pepi atau masyarakat peduli api yang diusung Pertamina Limau Field, ditonjolkan karena para pemuda diberikan keahlian untuk menjadi operator K3 umum dan basic fire fighting training.
“Para pemuda yang tidak mempunyai skill kami perkuat menjadi masyarakat unggulan. Kami berikan pelatihan dan pemahaman,” ucap Zulfikar.
Sedangkan Mbak Lisa adalah pemanfaatan limbah kelapa sawit. Inovasi Mas Pepi dan Mbak Lisa diintegrasikan sehingga manfaatnya dirasakan masyarakat. Bahkan, inovasi sosial ini telah direplikasi pada kelompok wanita tani di tiga desa lainnya.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Resmi Kuasai 51 Persen Saham Elnusa
Tahun ini, Pertamina Field Limau fokus pada Niat Mila dengan menambah diferensiasi produk lewat pelatihan pembuatan herbal dan upaya menuju pasar yang lebih luas, pelatihan kewirausahaan dan perubahan kemasan produk untuk meningkatkan brand awareness produk, pelatihan hand sanitizer sebagai bentuk penyesuaian terhadap pandemi Covid-19 dan penambahan hardskill membuat karya dari lidi kelapa sawit.
“Kami juga ada program pelestarian spesies macan dahan Sumatera, ini terancam langka. Ada program inisiasi batik boek khaman. Dua program ini inisiasi di 2021. Motif batik bisa dirangkai jadi suatu yang unik,” kata Zulfikar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Prabumulih, Dwi Koryana mengatakan, Pertamina EP Field Limau pada 2016 melalui Desa Karya Mulya pernah dapat tropi utama program kampung iklim.
“Pada 2021 Desa Karya Mulya dapat sertifikat program kampung iklim tingkat nasional. Program Mas Pepi itu adalah program mitigasi penanggulanan bencana kebakaran,” kata Dwi.
Sepdi Al amin, anggota Mas Pepi mengatakan, manfaat yang di rasakan sangat besar. Anggotanya banyak yang sudah memiliki pekerjaan dengan gaji lumayan.
“Dengan pelatihan K3 dan dasar-dasar penanggulangan bencana bisa membuat para pemuda yang tidak punya skill menjadi punya kemampuan,” tuturnya.
Sementara, Luh Nyoman Rewi Andayani, Local Hero Pertamina Field Limau mengatakan, pada 2017 Pertamina datang memberikan pelatihan tanaman organik. Melalui pelatihan tersebut kelompok yang pada awalnya hanya satu, berkembang menjadi dua kelompok.
“Tidak hanya ilmu yang dikasih, ada juga bantuan yang memperlancar pelatihan itu tadi. Pertamina juga membangunkan rumah toga dan sarana outlet untuk promosi produk kami,” kata Luh.
Kepala Desa Karya Mulya, Miril Firacha mengatakan, Desa Karya Mulya merupakan desa transmigrasi yang terdiri dari banyak suku dan agama. Banyak kebun sawit dan karet. Sehingga ada banyak limbah.
“Dengan program Pertamina, limbah yang tadinya tidak bermanfaat menjadi bisa diolah jadi produk bernilai ekonomi tinggi,” pungkasnya. (arm)