Ekonomi

Relaksasi PPnBM DTP Efektif Dongkrak Utilisasi Industri Otomotif Nasional

INDOPOSCO.ID – Program Relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) kendaraan bermotor yang diluncurkan pemerintah sejak Maret 2021 efektif mendongkrak utilisasi industri otomotif nasional yang tengah menurun selama pandemi Covid-19.

Program ini dinilai mampu meningkatkan volume penjualan mobil, penyerapan tenaga kerja lebih tinggi, peningkatan pendapatan rumah tangga dan pendapatan negara yang pada akhirnya membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional dari terpaan bencana nonalam pandemi Covid-19 saat ini.

Direktur Institute for Strategic Initiatives (ISI), Luky Djani mengatakan, industri otomotif merupakan sektor yang memiliki multiplier effect yang tinggi terhadap sektor-sektor yang terkait dengannya. Ke hulu, sektor otomotif telah meningkatkan demand atas output sektor seperti industri komponen mesin, ban, valve, filter dan lain sebagainya.

“Sementara, untuk ke hilir, produk otomotif telah berdampak terhadap sektor pembiayaan keuangan, alat transportasi dan lainnya,” ujar Luky pada webinar ‘Evaluasi Dampak Insentif PPnBM DTP Kendaraan Bermotor Terhadap Perekonomian Nasional’ yang digelar oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kamis (19/8/2021).

Dikatakannya, munculnya program ini berawal dari masalah penurunan penjualan mobil di dalam negeri sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020 lalu. Titik terendah penjualan terjadi pada Mei 2020 yang hanya mencapai 6.907 unit. Sedangkan pada kondisi normal rata-rata 40 ribu unit.

Alhasil, program ini terbukti berhasil meningkatkan penjualan mobil pada saat pandemi. Bahkan, penjualan mobil hampir sama dengan kondisi normal sebelum pandemi. Bahkan, terbukti juga mampu menguatkan semua pihak.

Tak hanya itu, program ini juga meningkatkan nilai penjualan mobil sebesar Rp22,95 triliun. Angka ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2020 yang tercatat hanya sebesar Rp10,62 triliun.

“Ini artinya daya beli masyarakat masih tinggi dan peningkatan ulitisasi industry otomotif serta sektor terkait lainnya. Dampak ekonomi dari program ini terbukti berkontribusi terhadap perekonomian nasional melalui peningkatan volume penjualan kendaraan bermotor, penciptaan output/PDB, lapangan kerja, pendapatan rumah tangga dan pendapatan negara,” pungkasnya. (arm)

Back to top button