• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Nilai Apresiasi Negara Dorong Keberlanjutan Budaya, Begini Respons Penerima AKI 2025

Laurens Dami Editor Laurens Dami
Kamis, 18 Desember 2025 - 12:38
in Nasional
aki

Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2025. Foto: Dokumen Kemenbud

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2025 dinilai menjadi penguat bagi para pelaku budaya untuk terus menjaga, mengembangkan, dan mewariskan tradisi kepada generasi berikutnya. Hal tersebut disampaikan oleh dua penerima AKI 2025, Yusri Saleh, pencipta Tari Ratoh Jaroe dari Aceh, dan Uswatun Hasanah, pelestari Batik Tulis Tenun Gedhog dari Jawa Timur.

Yusri Saleh, penerima AKI 2025 kategori Pelopor dan/atau Pembaru, menilai penghargaan ini sebagai pengakuan negara atas perjalanan panjangnya berkarya di bidang seni tari tradisi.
“Setelah 25 tahun saya berkarya dengan Ratoh Jaroe, anugerah ini menjadi pencapaian yang sangat berarti. Sekaligus menjadi tantangan baru bagi saya untuk membawa Ratoh Jaroe berkembang lebih jauh dengan tetap menjaga nilai-nilai dasarnya,” ujar Yusri dalam keterangan, Kamis (18/12/2025).

BacaJuga:

Sebut Jumlah ABK Terus Bertambah, Mendikdasmen: Ini Tantangannya

Tutup Pembekalan Awak Media 2025, Kemhan RI Beri Applaus Lihat Demonstrasi Kesiapsiagaan di Daerah Rawan

Tak Berhenti di Laboratorium, Brian Minta Sains dan Teknologi Dekat dengan Masyarakat

Menurut Yusri, Ratoh Jaroe tidak hanya diposisikan sebagai karya seni pertunjukan, tetapi juga sebagai media pendidikan budaya, khususnya bagi generasi muda. Tarian ini berakar kuat pada nilai-nilai budaya Aceh dan karakter islami yang melekat dalam setiap gerakannya.

“Tantangan terbesar adalah menjaga ruh tradisi dan nilai syariatnya, sekaligus membuat tarian ini tetap relevan bagi anak-anak muda, terutama pelajar SMP dan SMA,” katanya.

Ia menilai kehadiran negara melalui AKI memiliki peran penting dalam memastikan keberlanjutan seni tradisi.
“Dengan adanya AKI, para seniman merasa diperhatikan. Negara punya andil besar agar kerja-kerja kebudayaan terus berjalan dan tidak terputus,” ungkapnya.

Sementara itu, Uswatun Hasanah, penerima AKI 2025 kategori Pelestari, mengapresiasi penghargaan tersebut sebagai bentuk pengakuan atas upaya panjangnya menjaga Batik Tulis Tenun Gedhog, tradisi tekstil langka dari Tuban, Jawa Timur.

Sejak kecil, Uswatun telah akrab dengan dunia tenun dan batik. Ia merupakan generasi kelima pembuat tenun gedhog dalam keluarganya dan mulai memintal kapas sejak usia tujuh tahun. Pengetahuan tersebut diwariskan secara turun-temurun melalui praktik sehari-hari, ritual, serta penggunaan pewarna alam.

“Di masa remaja, kegiatan memintal, menenun, dan membatik sempat hampir hilang. Karena itu pada tahun 1993 saya membuka sanggar agar tradisi ini bisa hidup kembali dan dikenal oleh anak-anak serta remaja,” tuturnya.

Upaya tersebut tidak selalu berjalan mudah. Namun, Uswatun menilai penghargaan AKI 2025 menjadi penyemangat baru untuk terus melangkah. Ia menyatakan anugerah yang diterimanya membuat dirinya yakin bahwa usaha melestarikan tenun gedhog tidak sia-sia.

Menurutnya, hal tersebut menjadi dorongan untuk terus memperkenalkan batik tulis tenun gedhog agar tidak punah dan memberi manfaat ekonomi bagi para perajinnya. Ia juga menilai dukungan Kementerian Kebudayaan sangat dirasakan oleh para pelaku budaya di daerah.

“Perhatian dan dukungan yang diberikan, termasuk melalui pameran dan ruang apresiasi, sangat membantu kami untuk memperluas jangkauan pengenalan tenun gedhog,” ujarnya. (nas)

Tags: AKIAnugerah Kebudayaan IndonesiaKeberlanjutan Budaya
Berita Sebelumnya

Percepat Pembangunan Huntara Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Sumbar

Berita Berikutnya

LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat

Berita Terkait.

abd-muti
Nasional

Sebut Jumlah ABK Terus Bertambah, Mendikdasmen: Ini Tantangannya

Minggu, 21 Desember 2025 - 14:49
menhan
Nasional

Tutup Pembekalan Awak Media 2025, Kemhan RI Beri Applaus Lihat Demonstrasi Kesiapsiagaan di Daerah Rawan

Minggu, 21 Desember 2025 - 14:15
diknas
Nasional

Tak Berhenti di Laboratorium, Brian Minta Sains dan Teknologi Dekat dengan Masyarakat

Minggu, 21 Desember 2025 - 13:41
pelajar
Nasional

AFS GFLN 2025, Jalan Sunyi Pelajar Daerah Menuju Panggung Dunia

Minggu, 21 Desember 2025 - 11:16
menkop
Nasional

Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun

Minggu, 21 Desember 2025 - 09:05
lpdb
Nasional

Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih

Minggu, 21 Desember 2025 - 08:51
Berita Berikutnya
lpdb

LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.