INDOPOSCO.ID – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Liga Muslim Dunia (MWL), Yang Mulia Syekh Dr. Mohammed Al-Issa, menjadi khatib salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dalam khutbahnya, beliau mengajak umat Islam di berbagai negara untuk memperkuat tali persaudaraan, mengamalkan akhlak yang luhur, serta menghadapi berbagai tantangan dunia modern dengan keteguhan nilai moral dan semangat persatuan.
Ribuan jamaah memadati masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut. Dr. Al-Issa memuji Indonesia sebagai model global moderasi dan kehidupan harmonis, seraya menekankan bahwa bangsa ini mampu menjaga identitas keislamannya sekaligus merangkul keberagaman sebagai sumber kekuatan nasional.
Sepanjang khutbah, Dr. Al-Issa menekankan nilai-nilai utama Islam seperti kasih sayang, kerja sama, dan solidaritas, sebagai inti pesan peradaban Islam.
“Seorang muslim adalah akhlak yang berjalan di muka bumi,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).
Ia menambahkan bahwa tantangan seharusnya semakin menguatkan karakter seorang mukmin, bukan melemahkannya. Beliau mengajak umat untuk meneladani misi Nabi Muhammad SAW dalam menyempurnakan akhlak, menjunjung prinsip Qurani tentang iḥsan (keunggulan moral), dan menjadikan kebaikan sebagai praktik yang konsisten.
Dr. Al-Issa juga memperingatkan dua tantangan besar yang dihadapi dunia Islam, yakni meningkatnya Islamofobia dan perpecahan internal. Ia mengingatkan tentang penetapan 15 Maret oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai Hari Internasional Melawan Islamofobia, dan menyebut bahwa diskriminasi serta hasutan terhadap Muslim masih terjadi di berbagai masyarakat dunia, sehingga memerlukan respons bersama yang kuat dan berprinsip.
Pada saat yang sama, ia juga menegaskan bahwa sektarianisme, sikap saling menyingkirkan, dan pelabelan ideologis justru melemahkan umat dari dalam, serta secara historis telah membuka ruang bagi kelompok ekstrem dan teroris.
Dalam menyikapi perbedaan antar mazhab, Dr. Al-Issa menekankan bahwa keragaman keilmuan adalah hal yang alami dan memperkaya khazanah intelektual Islam. “Namun, persatuan dalam tujuan-tujuan besar—seperti keadilan, kasih sayang, dan kerja sama—adalah kunci kekuatan dan stabilitas umat Islam global,” terangnya.
Mengutip sabda Nabi Muhammad, beliau mengingatkan jamaah bahwa orang-orang beriman itu “laksana satu tubuh, jika satu bagian sakit, seluruh tubuh merasakannya.”
Beliau juga menyoroti inisiatif besar MWL, yaitu Piagam Membangun Jembatan Antar Mazhab Islam yang diluncurkan di Makkah. Piagam yang terdiri dari 28 pasal tersebut bertujuan memperkuat persatuan, mempromosikan harmoni, dan menegaskan bahwa keberagaman adalah sumber keberkahan. Dr. Al-Issa juga mengakui kontribusi penting para ulama Indonesia dalam penyusunan piagam tersebut.
Dr. Mohammed Al-Issa dikenal sebagai tokoh global dalam dakwah moderasi Islam, dialog antaragama, upaya melawan ekstremisme, dan penguatan persatuan umat. Ia menjabat sebagai Sekjen MWL sejak 2016 dan juga Ketua Organisasi Ulama Muslim serta anggota Hai’ah Kibarul Ulama Saudi Arabia. Sebelumnya, beliau pernah menjabat dalam berbagai posisi tinggi, termasuk sebagai Menteri Kehakiman Arab Saudi.
Diketahui, didirikan pada tahun 1962 dan berkantor pusat di Makkah, Liga Muslim Dunia adalah organisasi Islam internasional yang berkomitmen pada moderasi, kerja kemanusiaan, dan kerja sama antarperadaban. MWL memiliki kantor di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia, serta memegang status konsultatif di berbagai lembaga global seperti PBB, UNESCO, dan UNICEF. (her)









