INDOPOSCO.ID – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) terus menyiapkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil sejalan dengan optimalisasi kebutuhan global. Hal itu dilakukan sesuai arahan Presiden Prabowo dalam menyiapkan 500 ribu pekerja migran terampil.
“Target ini terdiri dari 300 ribu lulusan SMK dan 200 ribu masyarakat umum dengan beberapa negara yang menjadi sasaran penempatan di luar negeri,” kata Dirjen Penempatan Kementerian P2MI Ahnas dalam kegiatan Munas Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Muhammadiyah (AIPNEMA) Universitas Muhammadiyah, Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, Jumat (5/12/2025).
Ia memastikan, bahwa pekerja migran Indonesia yang ditempatkan terlindungi pada semua tahapan baik dari awal sampai akhir.
“Salah satu fokus utama Presiden adalah peningkatan signifikan penempatan tenaga terampil Indonesia ke luar negeri, sekaligus memastikan mereka bekerja melalui jalur resmi dengan pelindungan yang menyeluruh” ujar Ahnas.
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor kesehatan menjadi salah satu sektor dengan permintaan tertinggi di dunia. Negara-negara maju menghadapi aging population dan kekurangan tenaga perawat, sehingga permintaan terhadap caregiver atau pengasuh dan tenaga kesehatan asing meningkat cepat.
“Ini momentum besar bagi para lulusan perawat Indonesia. Dunia membutuhkan mereka,” jelas Ahnas.
Berdasar data Surat Izin Perekrutan Pekerja Migran Indonesia (SIP2MI) menunjukkan sejumlah jabatan yang paling diminati antara lain pengasuh, perawat, asisten rumah tangga dan pekerja perkebunan.
Ia menambahkan, potensi penghasilan menjadi salah satu daya tarik utama menjadi Pekerja Migran. Selain upah jauh lebih tinggi dari dalam negeri, penempatan luar negeri memberikan pengalaman kerja menarik dan jejaring profesional global yang sangat berharga.
“Kondisi (bonus demografi) ini menjadi peluang besar bagi pemerintah untuk mendorong penyerapan tenaga kerja ke luar negeri, khususnya di sektor-sektor yang permintaannya terus meningkat,” imbuhnya.(dan)









